Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah hobi saya. Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan jiwa saya ke dalam tulisan. Tulisan yang selalu saya senangi adalah puisi. Karya sastra sederhana itu membuat saya menemukan kembali jiwa saya yang kadang pula rapuh sebagai manusia.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sisi Lain Spanyol vs Jerman: Arti Aksi Supporter Tutup Mulut ala Jerman Terkait LGBT!

28 November 2022   18:02 Diperbarui: 28 November 2022   18:14 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SISI LAIN SPANYOL VS JERMAN: ARTI AKSI SUPPORTER TUTUP MULUT ALA JERMAN TERKAIT LGBT!

Jerman dipaksa bermain imbang 1-1 melawan Spanyol dalam lanjutan pertandingan ke-2 grup di Piala Dunia Qatar 2022. Bermain di Al Bayt Stadium, 28 November dini hari, ada kejadian menarik saat para supporter lokal membentangkan foto mantan bintang Timnas Jerman, Mezut Ozil. Sembari memegang foto Ozil, para supporter itu menirukan pose tutup mulut ala Timnas Jerman yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Pada saat itu, pasukan Hansi Flick .membuat gestur menutup mulut sebelum laga melawan Jepang. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas kebijakan FIFA yang tidak memberikan ijin kepada beberapa negara Eropa, termasuk Jerman untuk mengenakan ban capten LGBT. Sementara itu, menurut laporan dari Dayli mail, aksi menutup mulut sambil memegang foto Mezut Ozil yang dilakukan supporter merupakan upaya penonton menyoroti kemunafikan yang telah dilakukan Timnas dan Federasi Sepakbola Jerman.

Para penonton itu menuduh Timnas Jerman dan Federasi Sepakbola Jerman tidak bersikap adil terhadap pemain legenda mereka, Mezut Ozil. Jerman dan DFB dinilai berani bersuara mengenai LGBT, namun di sisi lain tidak ikut bersuara terhadap isu yang dirasakan Mezut Ozil pada tahun 2018, di mana salah satunya adalah rasisme.

Perlu diketahui bahwa Mezut Ozil mundur dari Timnas Jerman tak lama setelah Der Panzer tampil mengecewakan di Piala Dunia 2018. Ozil yang merupakan seorang pemain keturunan imigran Turki kelahiran Jerman merasakan diskriminasi setelah dijadikan kambing hitam atas kegagalan Jerman di Piala Dunia 2018, Rusia.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter, Mezut Ozil sampai mengungkapkan bahwa para pejabat Jerman tidak mau menghormati darah Turkinya. Tak hanya itu, mereka juga mengubahnya menjadi propaganda politik. Ozil saat itu juga memberikan komentar pedas terhadap pemimpin DFB saat itu.

"Orang-orang dengan latar belakang diskriminasi rasial tidak boleh bekerja di federasi sepak bola terbesar di dunia yang memiliki pemain dari keluarga dua-akar (negara). Sikap seperti mereka sama sekali tidak mencerminkan pemain yang seharusnya mereka wakili. Di mata Grindel dan para pendukungnya, saya adalah orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya adalah seorang imigran ketika kami kalah", kata Ozil.

Serangan terhadap Ozil dimulai sebelum Piala Dunia 2018, di mana ketika Ozil berpose bersama Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Serangan terhadapnya kian menyebar, setelah Jerman gagal total di turnamen 2018. "Bagi saya, berfoto dengan Presiden Erdogan soal politik atau pemilu. Hal itu adalah tentang menghormati pejabat tinggi dari negara keluarga saya.

Sementara itu, Timnas Jerman harus puas berbgai angka 1-1 dengan Timnas Spanyol yang tampil memukau dengan squad mudanya. Sempat bermain imbang tanpa gol di babak pertama, Spanyol bisa memecah kebuntuan di menit 63. Umpan mendatar Jordi Alba dari sisi kiri, bisa disambar oleh Alvaro Morata di depan gawang menjadi gol. Jerman hampir menyetarakan angka di menit 74. Namun, tembakan Jamal Musiala masih bisa dibendung Unai Simon. Pasukan Hansi Flick mengurung lini pertahanan Spanyol di 10 menit terakhir pertandingan. Hasilnya, Jerman berhasil selamat dari kekalahan, setelah Niclas Fllukurg mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-90.

Hasil imbang 1-1 masih membuat Jerman tetap bertahan di posisi juru kunci  klasmen grup E. sementara Spanyol masih nyaman di puncak klasmen dengan 4 point. Di pertandingan terakhir, Jerman akan menghadapi Costa Rika untuk tetap menjaga asa lolos 16 besar. Sementara Spanyol ditantang Jepang yang membutuhkan kemenangan untuk lolos ke babak berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun