SEJARAH TROFI PIALA DUNIA SERTA REFLEKSI FILOSOFIS
Piala dunia digelar 4 tahun sekali sejak tahun 1930 di Uruguay sampai dengan 2022 di Qatar. Namun, turnamen ini pernah terhenti cukup lama selama 12 tahun akibat Perang Dunia ke-2, dan baru kembali tahun 1950 di Brazil.Â
Piala Dunia sendiri awalnya bernama Coupe Jules Rimet. Nama tersebut diambil dari nama seorang Presiden ke-3 FIFA yang berkebangsaan Prancis. Dia adalah Presiden dalam sejarah FIFA dengan masa bakti terlama, yakni dari tahun 1921-1954 (33 tahun).
Trophy Jules Rimet berbentuk patung Dewi Kemenangan dalam mitos Yunani, yang diukir oleh pemahat bernama Abel Lefleur. Patung tersebut terbuat dari sterling silver yang dilapisi emas dan beralas lapis Lazuli dengan menggambarkan Nike.Â
Trophy ini berbentuk seorang wanita yang memegang cawan. Wanita itu memiliki sayap seperti seorang peri. Trophy ini diraih pertama oleh Uruguay tahun 1930 pada perhelatan Piala Dunia pertama di Uruguay.Â
Dan Brazil menjadi negara terakhir sebagai pemilik abadi ketika menjuarai Piala Dunia pada tahun 1970, setelah mereka menjuarai Piala Dunia sebanyak 3 kali, yakni tahun 1950, 1958 dan 1970.Â
Akan tetapi trophy ini kembali dicuri pada tahun 1983 di kota Rio de Janeiro dan tidak pernah ditemukan keberadaannya hingga saat ini.
Setelah kejadian kehilangan trophy itu, FIFA kembali membuat trophy baru sebagai pengganti trophy Jules Rimet. Trophy ini memiliki simbol 2 manusia yang memikul bumi dan terbuat dari emas 18 karat.Â
Trophy ini dibuat oleh pemahat bernama Silvio Gazzaniga. Trophy ini pertama kali diperebutkan pada Piala Dunia di Jerman Barat tahun 1974, dan tuan rumah Jerman Barat-lah yang menjadi negara pertama yang memegang trophy ini.
ProgresifÂ
Trofi Piala Dunia memang hal yang sangat penting dalam dunia sepakbola berkelas dunia. Trofi ini menjadi tanda bahwa sebuah Negara tertentu pernah hadir dan memenangkan Piala Dunia dalam sejarah sepakbola bergengsi itu.Â