Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah hobi saya. Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan jiwa saya ke dalam tulisan. Tulisan yang selalu saya senangi adalah puisi. Karya sastra sederhana itu membuat saya menemukan kembali jiwa saya yang kadang pula rapuh sebagai manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hati yang Tersembunyi

25 September 2022   10:15 Diperbarui: 25 September 2022   10:23 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HATI YANG TERSEMBUNYI

*Steven Saunoah

Membenci rindu adalah perjanjian antara rahasia dan bunyi

Sulit memisahkan antara yang tak terkatakan

Dan yang tak berbunyi.

Memburu rindu adalah membiarkan rasa kantuk

Menyandera mata kanak-kanak dan mengeja nama-nama dunia.

            Sekian lama ku mendambakannmu...

            Sekian lama ku merindukanmu...

            Sekian lama kupilih untuk mencintaimu...

Sekian lama hingga aku tersadar bahwa mencintaimu

Adalah melepaskan rahasia ke dalam rahasia perjumpaan.

Seperti mencari jejak kabut pada langkah kecil.

            Catatlah hari ini

            Bahwa waktu tak pernah berdusta.

            Catatlah hari kemarin, bahwa ragu tak pernah kandas.

            Catatlah hari esok

            Bahwa kita berdua adalah kutub

Yang tersembunyi dalam hati.

Sebab, setia yang tulus adalah hati yang tersembunyi.

Sudut Penfui, 25/09/22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun