Mohon tunggu...
Steven Polapa
Steven Polapa Mohon Tunggu... -

sederhana dalam bersikap, kaya dalam karya... pernah menjadi jurnalis koran, radio dan terakhir menjadi reporter Indosiar hingga akhirnya memilih jalan hidup dengan menjadi Oemar Bakrie pada sebuah sekolah dasar di daerah terpencil

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dinihari, Diantara 2 Teror (Teror Oknum Polisi dan Banjir)

5 Agustus 2010   05:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:17 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semalaman nggak bisa tidur, bukan karena insomnia sih tapi karena lagi waspada akan datangnya banjir. Sekitar pukul 03.00 dini hari, air pun berhasil naik beberapa meter dan menggenangi halaman rumah, bahkan beberapa rumah tetangga berhasil direndam hingga kedalaman mencapai 1 meter. Tragis yaa, waktu buat enak-enakan tidur malah diganggu dengan datangnya tamu tak diundang...
Kirain hanya dikawasan rumah sini saja yang terkena luapan air, dibeberapa tempat pun ikut jadi sasaran luapan air. Wah, kompak yaa,, apa memang seperti ini tradisi jelang Ramadhan? Hahahaha...
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 tapi kok matahari belum menampakan sinarnya? Kemana sih dia yang biasanya hadir sejak awal bahkan sering mengalahkan aku, dimana aku masih enak2 tidur, dia udah bersinar dengan begitu gagahnya.. cieeee,,, oohh, jadi masih tertutup dengan awan hitam nan kabut, begitu gumamku saat melongok ke atas langit. Gak lama berselang, hujan pun mulai bergerimis, nggak begitu deras sih hujannya, tapi kLo lu mau berdiri lama2 dibawah guyuran gerimis, dijamin pasti basah kuyup deh..
Akhirnya, petualangan pun berakhir, awalnya merasa was-was dengan teror serangan banjir di malam hari akhirnya memasuki episode pamungkas nan happy ending... air yang semalam meluap hingga ke jalan, perlahan-lahan mulai surut. Tapi sayang, lumpur yang tersisa nyaris saja membuatku terpeleset...
Gak bisa dibayangkan yaa, aku yang udah siap2 berangkat ke sekolah yang jauh nun disono, harus berangkat dengan pakaian berlumuran lumpur karena terpeleset.. hahaha,, ahh, lebaynya aku...
jreng jrung jrong jrang dumnnn,,, coba tebak, bunyi apaan tuh??
Betulll,,,, bunyi SMS di henponku yang chargernya harus dililit pake tali atau karet supaya mampu berfungsi untuk mengisi battery... hahahahaha... wah, ada nomor baru nih, bingung juga saat baca SMS itu. belum selesai dibaca, eh, ada SMS baru lagi, tapi belum sempat dibaca semua, ada SMS masuk lagi... wow,, pagi itu kayaknya aku lagi panen SMS nih... tumben, pagi2 begini ada yang rajin ngirim SMS...
Sayang beribu sayang, SMS yang masuk adalah makian semua bahkan sebuah ancaman pembunuhan... wew,,, berdiri bulu romaku (kok jadi nyanyi? Hahahahaha) bingung juga sih, nih apaan ya? Berani-beraninya ngirim SMS, tapi malah kasar semua... aku yang nggak tahu pokok permasalahannya apa, langsung aja aku jawab sekenanya... “Mbak, ada apa ya? Ada yang bisa dibanting? Eh, maksudku dibantu?” (wkwkwkwk,,, ngakak aku gan setelah SMS itu terkirim, tapi masih was-was juga menanti apa balasannya... hahahahah) sengaja juga aku manggilnya mbak2 gitu, soalnya yang aku tahu yang sering mencak2 di SMS kayak begitu hanya ibu-ibu yang lagi dikejar setoran arisan, karena nunggak setahun... wkwkwkwkwk...
SMS diterima.... sssttt, diam dulu, jangan dulu ketawa, kayaknya dia balas SMS... kita baca bersama yukkkkk,,, ntar, aku mau hidupin speaker di masjid dulu, supaya bacanya nanti bisa didengar warga... wkwkwkwk, lebay ahh... SMSnya panjang banget gan, kayak model proposal permohonan sumbangan dana gitu,,, detil lho, tapi gak ada tanda tangan sama capnya aja... hahahaha.. jadi begini maksudnya, dia marah karena aku ngejar-ngejar pacarnya, katanya aku mengganggu hubungannya sama pacarnya.
Ooohh,, jadi gitu maksudnya ya? Oke, jadi begini (sambil menarik nafas panjang dan memperbaiki posisi duduk dan sambil memasang sebatang rokok sambil memutar lagunya Sheila On 7 kencang2... hahahaha)
Pernah suatu ketika, aku naksir sama seorang cewek... wow, cantik juga gan, namanya Khadijah Pratiwi Pongoliu, kLo nama facebooknya Mentary Tiwi Pongoliu, mahasiswa Poltekes Gorontalo jurusan Keperawatan tingkat 2, semester 5 kLo gak salah... pernah juga dia menjalin hubungan denganku, saat itu kami jadian tanggal 12 Desember 2009, bahkan mengikrarkan untuk married 12 Desember 2012 (12-12-12) angka cantik gan,, hehehe... sengaja maunya tahun 2012 (6 hari setelah kiamat dunia versi film 2012) karena dia wisuda tahun 2012 jadi sudah siap menikah begitu...
Tapi tahu nggak, meskipun kami pacaran, tapi aku sama dia belum pernah ketemu, bahkan hingga kini aku belum pernah melihat gimana orangnya secara nyata, aku dan dia hanya menjalin hubungan lewat situs pertemanan dunia maya, lu bayangin deh gimana batinnya nih perasaan... cieeeee,,, so sweet... wkwkwkwkwk....
Lanjut cerita, aku sih sebenarnya jatuh cinta sama dia, tapi semenjak aku tahu kLo dia udah punya pacar, ya sudahlah... aku ikhlas...mundur secara perlahan, nggak mundur secara mendadak gitu, itu sama saja membunuh perasaan dalam batinku... meskipun begitu, kami masih sering menjalin komunikasi bahkan dia mau mencarikan aku pacar,,, dicomblangin gitu deh istilah anak-anak sekarang... siippp, deal... great job, I like it...
Tapi entah mimpi apa aku semalam, tuh pacarnya ngirim SMS yang sampe ngancam gitu... berikut SMS yang dia kirim. Dan karena nama pacarnya aku nggak tahu, aku tulis aja di kontak dengan nama POLISI KEPARAT, karena dia ngaku2 sebagai anggota Polisi

Dari: Polisi Keparat
05-08-2010
06:46 AM
He bos kta nda suka na b gnggu p tiwi na ? Lillahitaala kta m sangkur p ngana jngan ngana pikir kta uki neh

Dari: Polisi Keparat
05-08-2010
06:58 AM
Oya cman m se tau saki kta p kapala b liat na p sms p tiwi! Knapa snda molaku ngana setan! Tunggu abis apel satuan kta mo btelpon!

Dari: Polisi Keparat
05-08-2010
07:03 AM
Kta tiwi pongoliu p cowo! Ngana stefen to s dua kali ngana tiwi jg lapr p kta! Oy jngan na sesama kta dngan polisi polsek neh! Kta m cari p ngana lillahitaala

Dari: Polisi Keparat
05-08-2010
07:21 AM
Snda ad cewe ngana ini?

Itulah beberapa bunyi SMS yang dikirim ke handphoneku yang makin memprihatinkan... hahaha, saya nggak perlu cantumin 27 SMSnya disini, saya bukan media, saya bukan aparat penegak hukum, ketika aib maupun bukti kesalahan orang lain dipublish secara telanjang bulat, ibarat aib orang lain itu sama dengan tahi anjing yang bisa dipelototin begitu saja... lagian Islam ngajarin kita, untuk nggak perlu membalas melempar dengan batu ketika kita dilempar dengan batu, tapi dibalas dengan kapas (tapi kapasnya ditaruh batu aja yaaaa.... wkwkwkwkwk)
Oohh yaa,, aku sengaja nggak mencantumin bunyi SMSnya yang membawa-bawa nama profesinya yang begitu didewakan olehnya, itu sih mah nggak perlu... takutnya aku malah melukai hati korpsnya, sama saja aku melukai hati beberapa temanku yang boleh dikatakan perwira dilingkungan institusinya, melukai hati temanku yang eks staf ahli DPR RI yang membidangi masalah hukum dan kepolisian...
Sobat, sorry...!!! ketika kau mengancamku dengan cara memperalat profesimu atau sangkurmu atau senjatamu, aku yang hanya berprofesi sebagai guru SD disebuah desa terpencil dengan pendapatan pas-pasan, hanya bisa melawanmu dengan cara begini... keep smile and God bless us save everyone... inspirated from The Catalyst...
Semoga, luapan banjir yang mulai menyurut, mampu menyurutkan emosimu juga kawan, dan jadilah sosok pejantan tangguh yang selalu bisa diandalkan masyarakat sebagaimana motto dan semboyan institusimu...!!!

Notes ini ditulis dalam jangka waktu 7 menit, sambil diiringi lagunya Linkin Park yang judulnya The Catalyst trus lagunya MCR yang Welcome to the black parade dan lagu lagunya Mark Anthony-Tina Arena (I Want To Spend My Lifetime Loving You) yang sempat dibawakan oleh Putri Ayu featuring Rio Febrian pada putaran final Indonesia Mencari Bakat 25 Juli 2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun