Mohon tunggu...
Steven Nainggolan
Steven Nainggolan Mohon Tunggu... -

Life is a story...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Peran Serta Keluarga dalam Mewujudkan Cita-Cita Bangsa

28 April 2011   13:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:17 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1303996054741288140

Banyak kejadian yang telah mengiringi bangsa ini, dari sebelum merdeka sampai dengan era kebebasan seperti sekarang. Berbagai peristiwa baru baru ini kembali menggoyang keutuhan hidup berbangsa, yang sudah disatukan oleh para pendiri negeri ini. Semua semakin carut marut diombang ambing oleh kebebasan yang tumpang tindih, baik dalam pemikiran, perilaku maupun budaya yang dapat mempengaruhi masa depan bangsa kita. Sebelum menanggapi, mengkritisi, ataupun menghakimi pihak pihak yang terkait dalam pergolakan bangsa ini. Ada baiknya semua dimulai dari sikap kita memandang akar masalah yang terutama. Banyak para ahli dan pengamat yang selalu menghubungkan permasalahan bangsa ini dari tingkat ekonomi yang rendah, pendidikan, pemahaman agama, perilaku menyimpang, penyalahgunaan wewenang, bahkan kualitas kesehatan, dll sebagai hal-hal yang menjadi dasar ketidakstabilan kehidupan berbangsa. Sebagai penulis, saya tetap menaruh keyakinan diatas keraguan yang berkembang. Semua masalah pasti ada jalan keluar, juga semua tak lepas dari bagaimana kita melihat suatu permasalahan melalui sudut pandang yang positip serta kemampuan kita untuk menjadi lebih kuat setelah berhasil memecahkan dan menyelesaikan masalah tersebut. Untuk itu, penulis ingin mengajak kembali mengingat cita cita bangsa sebagaimana dirumuskan pada alinea ke-2 Pembukaan Undang Undang Dasar tahun 1945 yang berbunyi : ” Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan Rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur “. Dari gagasan para pendiri bangsa ini, dapat kita lihat semangat perjuangan, semangat kecintaan, semangat persatuan serta keinginan akan masa depan yang lebih baik bagi segenap rakyat Indonesia. Jadi semuanya ini bukanlah pemberian, namun hasil dari seluruh kerja keras dan bukti nyata perjuangan. Melihat hal itu, penulis ingin agar kita sebagai bangsa, turut memberikan peran sertanya untuk membantu upaya pemerintah mewujudkan cita cita bangsa yang mulia ini. Hal itu dapat kita wujudkan dalam peran serta keluarga, dimana setiap keluarga itu mempunyai kesamaan peran dan tanggung jawab tanpa melihat perbedaan status sosial, ekonomi, maupun budaya dan latar belakang. Adapun pengertian keluarga menurut Departemen Kesehatan adalah : unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Pada dasarnya, tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:

  1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
  2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
  3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
  4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
  5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
  6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
  7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
  8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :

  1. Fungsi  Pendidikan : dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
  2. Fungsi Sosialisasi anak : dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
  3. Fungsi Perlindungan : dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
  4. Fungsi Perasaan : dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
  5. Fungsi Agama : dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
  6. Fungsi Ekonomi : dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
  7. Fungsi Rekreatif : dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga,
  8. Fungsi  Biologis : dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
  9. Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

Dari pengertian, tugas dan fungsi keluarga, sangat jelas menggambarkan seolah keluarga itu adalah miniatur dari sebuah negara. Berangkat dari konsep ini, maka terdapat tugas dan tanggung jawab keluarga sebagai bagian dari bangsa untuk ikut mewujudkan cita cita bangsa Indonesia. Karena saya yakin, bahwa lebih gampang mengubah diri kita sendiri untuk menjadi lebih baik daripada memaksakan keinginan kita untuk mengubah dunia. Semua itu akan mungkin untuk diwujudkan, apabila ada peran serta nyata dalam keluarga... Salam... [caption id="attachment_104918" align="aligncenter" width="400" caption="Potret Keluarga Bahagia"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun