[caption id="attachment_346166" align="aligncenter" width="480" caption="Tulistr.com"][/caption]
Walaupun saya adalah member lama kompasiana, tetapi ini ada post pertama saya di sini. Untuk perkenalan saja, saya adalah Co-founder dari sebuah social media lokal  dengan nama Tulistr (Tulistr.com).
Saya membuat post ini bukan hanya sekedar untuk mempromosikan website saya, tetapi saya ingin menjelaskan beberapa hal tentang fakta dari beberapa social media yang ada. Ini bukan berarti saya lebih tahu, hanya saja dari fakta-fakta inilah Tulistr terbentuk.
Apakah anda ingat social media yang dulu ramai digunakan? Friendster atau MySpace misalnya? Mungkin sebagian besar dari kita dulu menggunakan Friendster.Dahulu Friendster menjadi salah satu social media terbaik dunia, hampir semua orang menggunakan Friendster dan hampir tidak tersaingi oleh social media yang lain. Sampai Facebook muncul dan pengguna Friendster pindah ke Facebook. Tetapi apa kekurangan Friendster sehingga pengguna pindah ke Facebook?
Facebook sebenarnya didasari oleh fitur-fitur dari Friendster yang awalnya difokuskan untuk menggabungkan mahasiswa-mahasiswi dari semua universitas di AS. Mereka berbagi pengalaman di kampus masing-masing, dan setelah itu terbentuk komunitas Facebook. Dan beberapa tahun setelah Facebook sudah menjadi salah satu komunitas terbesar di AS, dibukalah Facebook untuk umum. Tetapi karena Facebook sudah mempunya komunitas yang loyal; komunitas tersebut-lah yang mulai mengembangkan Facebook dan menjadikan Facebook social media terbesar di dunia.
Begitu juga dengan Twitter yang awal-nya didasari untuk mengirim online SMS (Short Messaging Service) kepada teman dengan maksimum text 150 karakter. Tapi apakah anda sadar, sebagian besar pengguna Facebook dan Twitter sekarang menggunakan social media menjadi pusat informasi,berita, mencari semua hal yang sedang in dan promosi produk? Begitu juga dengan social media lain seperti Path, Instagram atau untuk situs lokal Kaskus dan MindTalk. Menurut saya itu adalah hal yang bagus, kita bisa mendapatkan informasi lebih dari situs lain selain situs berita atau blog. Dan inti-nya ber-sosialisasi adalah hal yang penting.
Kembali ke topik utama saya, apa dasar dari Tulistr? Dan mengapa list? Mengapa tidak membuat situs social media yang lebih umum seperti berbagi foto, video atau chatting? List bukan berarti to-do-list, sudah banyak sekali aplikasi dan situs yang sangat bagus untuk membuat to-do-list.
Apakah anda sadar bahwa di dalam setiap sisi kehidupan anda, anda secara tidak langsung membuat daftar dalam pikiran anda? Misalnya ketika anda bangun pagi, anda mulai berpikir tentang apa yang harus anda lakukan pada hari tersebut, atau ketika anda ingin bepergian, anda secara tidak langsung akan membuat daftar tempat bepergian bahkan ketika anda makan, anda akan merasakan rasa dan berpikir apa makanan itu asin, manis atau pedas, itu semua adalah list. List adalah sesuatu yang powerful, karena tanpa list kehidupan kita tidak akan terarah.
List itu adalah semua hal yang kita lihat, dengar, rasakan, Â dan jalani; dengan teknologi jaman sekarang kita bisa berbagi semua itu kepada orang lain.Anda mengetahui tempat-tempat liburan yang bagus untuk keluarga? Anda mahir dalam memasak dan ingin berbagi resep? Ada film-film yang anda mau tonton dengan teman-teman anda? Anda bisa berbagi semua itu kepada orang lain, bahkan lebih dari itu.
Banyak yang mengkritik saya tentang hal ini (list), tetapi saya sadar saya tidak bisa membuat semua orang senang, saya hanya melihat suatu hal positif dari list dan saya ingin semua orang Indonesia melihat bahwa listing is fun dan saya harap suatu hari orang yang mengkritik saya akan sadar tentang hal tersebut.
List itu bukanlah hal yang membosankan, list is fun. Apakah membosankan apabila anda merencakan liburan anda? Atau me-list momen-momen penting anda bersama teman atau keluarga?