Tapi nyatanya, Isari dan Tenma mati dengan mudah sementara Funamushi bisa lolos berkali-kali dari kematian, sebelum akhirnya mati juga di Boruto episode 248 kemarin.
---
Lalu, alasan kedua mengapa anime Boruto menuai kritik belakangan, sebenarnya adalah karena persoalan sepele, yakni kesalahan minor dalam animasinya. Yup, animasi yang saya maksud disini ialah animasi Boruto yang menangis saat melihat kematiannya Kagura.
Memang harus diakui, adegan tersebut dianimasikan dengan cukup aneh, sehingga vibes sedih dari kematian Kagura justru berkurang secara signifikan, dikarenakan penggemar langsung fokus dengan animasi yang kurang baik.
Gelombang kritik untuk persoalan animasi ini pun bahkan sampai viral dan menjadi headline di beberapa media online.
Hal tersebut rasanya bisa dimaklumi, mengingat anime lain yang biasanya memiliki animasi yang kurang baik (seperti One Piece contohnya), kini mulai berbenah dan menampilkan animasi dengan kualitas movie (sangat baik) di beberapa episode terakhirnya.
Jadi, kritik keras tersebut rasanya wajar saja, apabila anime Boruto yang biasanya menampilkan animasi berkelas tiba-tiba menampilkan animasi yang "flop" untuk adegan krusial kematian Kagura.
---
Kendati demikian, ada satu aspek positif, yang setidaknya menurut saya, memberi warna baru untuk series Boruto ini.
Hal itu adalah penonton diajak merasakan langsung efek buruk dari balas dendam, yang harus diterima oleh Boruto. Boruto yang membalaskan dendam Kagura pun, kini menjadi incaran anaknya Funamushi plus Ikada, sahabatnya sendiri.
Selain itu, penonton juga merasakan langsung kematian Kagura yang menyebabkan dendam tersebut. Sebagaimana yang kita ingat, di zaman Naruto dulu kita tidak ditunjukkan kematian-kematian karakter penting seperti Kagura, yang menyebabkan dendam di masa depan.
Contohnya, kita tidak diperlihatkan dari awal, mengapa Tobirama begitu membenci klan Uchiha, dan sebaliknya, mengapa Madara Uchiha begitu membenci Tobirama Senju.