minyak goreng dan harga minyak goreng yang tinggi di Indonesia, menjadi viral dan trending topic di Indonesia sejak Minggu lalu. Kelangkaan minyak goreng dan harga minyak goreng yang tinggi tersebut, disebut sebagai imbas dari perang antara Rusia Vs Ukraina yang terjadi beberapa Minggu terakhir.
Isu kelangkaanNamun, nyatanya yang membuat minyak goreng menjadi langka dan harga minyak goreng tinggi tak lepas dari ulah para penimbun minyak goreng yang juga disebut sebagai mafia. Selain itu, kegagalan pemerintah mengatasi ulah penimbun tersebut pun juga banyak dipersoalkan oleh masyarakat.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, harga minyak goreng di lapangan saat ini sedang naik 2x lipat dari harga normal (Rp.14.000 menjadi Rp.24.000). Harga minyak goreng yang tinggi tersebut juga disebabkan oleh dicabutnya harga eceran tertinggi, yang seketika membuat stok minyak goreng menjadi berlimpah, namun dengan harga yang naiknya luar biasa banyak.
Isu Mafia Minyak Goreng Merugi Hingga 37 Miliar
Nah sekitar dua hari yang lalu, viral berita bahwa ada minyak goreng sebanyak 2.500 ton yang senilai dengan 37 miliar rupiah, tumpah berhamburan. Salah satu akun tiktok dengan username Chandrasurveyor91, mengatakan bahwa apabila 2.500 ton minyak goreng tersebut dibagikan kepada masyarakat, maka akan sangat mengurangi beban mereka.
Akun tersebut juga menyebut minyak tersebut adalah minyak goreng merk Bimoli, yang diklaim sebagai salah satu merk minyak goreng terbaik. Di dalam videonya, terlihat ada mobil yang terbalik serta ratusan pack minyak goreng dengan bungkus kuning bertebaran di jalan raya. Di video lainnya, terlihat juga minyak goreng yang tumpah ke laut.
Akun gossip lambe turah, lantas langsung mengangkat berita tersebut. Hal tersebut sontak mendapat sambutan positif dari para followers lambe turah, sebab mereka mengira bahwa mobil yang mengalami kecelakaan itu adalah para penimbun atau mafia minyak goreng.
Kegembiraan atas tumpahnya minyak goreng itu pun tercermin di kolom komentar, dimana beberapa followers senang karena merasa penimbun minyak goreng akhirnya mendapat getahnya, dan merugi hingga 37 miliar rupiah.
Ternyata Hoax!