Menanti Liga 1 bergulir layaknya PDKT dengan wanita cantik. Udah nonton bareng, makan bareng, tapi pas ditembak bilangnya, "aku ga dibolehin pacaran sama orangtuaku".
Itulah sejatinya gambaran liga sepak bola di Indonesia ini. Sejatinya, bergulirnya kembali Liga 1 sudah digagas jauh-jauh hari, dan direncanakan agar dapat memulai kick-off di tanggal 1 dan 2 Oktober 2020.
Tapi ada daya, H-2 sebelum kick-off dimulai, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono mewakili pihak kepolisian menyatakan tidak memberikan izin terhadap pelaksanaa kompetisi Liga 1.
Argumentasi pihak kepolisian pun cukup solid yakni (1). Kasus Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi dan (2). Adanya maklumat Polri yang bahwa izin keramaian di semua tingkatan tidak dapat dikeluarkan selama masa pandemi ini.
Meski memang masih menjadi pertanyaan, mengapa Liga 1 tak diberi izin tapi Pilkada izin? Padahal notabene sama-sama kegiatan yang berpotensi keramaian. Hmm, mungkin Polri punya parameternya sendiri untuk menilai mana yang boleh mana yang tidak.
Back to topic, namun memang PT. LIB berserta 18 klub Liga 1 adalah orang-orang dengan semangat pantang menyerah. Mereka kembali mengusulkan Liga agar dapat digelar pada 1 November 2020. Dan sudah bisa ditebak kan hasilnya? Liga pun kembali batal digelar di tanggal yang diajukan dengan alasan yang sama.
Akhirnya, PT. LIB sepakat untuk melanjutkan kompetisi pada bulan Februari 2021. Sebenarnya ini pun langkah yang cukup bijak dari PT. LIB, karena Polri dan jajarannya sudah pasti tak mungkin bisa berubah pikiran hanya dalam jenjang waktu 1 atau 2 bulan saja.
Jadi, keputusan PT. LIB menggagas Liga agar dapat bergulir pada Februari 2021 adalah keputusan yang tepat, karena Polri bisa menimbang-nimbang secara matang akan memberikan izin atau tidak.
Saya pribadi setuju saja apabila kompetisi dijalankan pada bulan Februari 2021, karena memang kasihan klub-klub apabila hanya membayar pemain tanpa adanya pemasukan. Ini pun berpotensi membuat gaji para pemain tertunggak.
Ditambah lagi dengan jalannya kompetisi bisa secara tidak langsung membantu UMKM di sekitar stadion menambah pemasukan di tengah seretnya ekonomi di masa pandemi.