IDEOLOGI ATAU (THE SCIENCE OF IDEAS) DARI AJARAN JAINISME
          (Oleh : Fr. Redemptus Orhan Sabu)Â
  Mahasiswa semester 8 Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang
Â
Ideologi merupakan ilmu pengetahuan atau gagasan. Secara harafiah ideologi
dipandang sebagai ilmu atau dasar dari suatu pengetahuan. Pada umumnya ideologi merupakan
idea atau (The Science of ideas) yang digunakan oleh semua orang setiap harinya. Ideologi
mencakup pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan-gagasan dan cita-cita. 1
Berkaitan dengan pengertian dari ideologi diatas yang menjadi popular dari Ajaran Jainisme
adalah dasar-dasar ide yang dilandaskan pada tiga (3) prinsip dasar yakni non kekerasan, non
absolutisme, dan non posesif.
Namun lebih dari itu untuk memahami lebih lanjut makna terdalam dari ajaran
jainisme, maka sejarah jainisme merupakan suatu kepercayaan yang berkembang pesat di negara
India. Jainisme menanamkan inti ajarannya pada jalan menuju kemurnian dan juga pencerahan
spiritual. Tidak hanya itu saja yang menjadi keistimewaan dari ajaran Jainisme ialah
kesempurnaan dan kemurnian jiwa manusia. 2 Keistimewaan inilah yang membawa ajaran
Jainisme pada puncak penghargaan tertinggi bagi kehidupan manusia.
Tehe science idea dari ajaran Jainisme membentuk semua orang yang percaya akan
ajaran ini menanamkan prinsip menghargai kehidupan manusia. Jainisme, aliran filsafat Timur
yang berkembang menjadi agama di negara India, yakni Jaina. Agama Jaina merupakan sebuah
keyakinan yang bisa dibilang bersifat ateistik, karena tidak mengakui wujud dewa sebagai
pencipta makhluk, namun sebagai bentuk pencapaian tertinggi dari makhluk itu sendiri. Namun
persepsi ini juga kurang tepat, karena kaum Jaina masih meyakini adanya yang Maha Kuat dari
makhluk yang telah mencapai tingkat tertinggi. Jainisme muncul sebagai bentuk penolakan dari
paham yang telah lebih dulu ada di India, Brahmanisme (paham pelopor Hinduisme).
Pertentangan pemikiran ini muncul pada Zaman Wiracarita, suatu masa terjadinya peristiwa-
peristiwa penting di India sekitar tahun 600 SM -- 200 M.
Terjadinya kontroversi pemikiran pada masa ini disebabkan oleh kemerosotan moral
dan krisis politik karena pengaruh bangsa pendatang, sehingga banyak yang mencari makna
kehidupan dan ketenangan sejati. Dari hal ini, timbul beberapa aliran, satu aliran tetap
mempertahankan aliran Kasta Brahma, satu aliran mempertentangkan aliran tersebut. Salah satu
dari aliran yang muncul adalah Jainisme ini.
Seiring berjalannya waktu, datang seorang yang menyebarkan atau mengembangkan
Jainisme menjadi sebuah keyakinan banyak orang. Dia adalah Mahavira. Mahavira lahir dan
hidup sebagai seorang pangeran dari Raja Siddartha, sebelum akhirnya memutuskan untuk
bermeditasi dan kontemplasi diri. Dia tertarik pada paham Jainisme untuk menjauh dari hal-hal
yang berbau duniawi, sebelum akhirnya menyebarkan paham ini dan memperoleh banyak
pengikut dengan khotbahnya ke berbagai lapisan masyarakat dan kemudian mendirikan agama
Jaina.
1 https://dokumen.tips/documents/ideologi-secara-harfiah.html#google_vignette. Diakses pada:
Rabu/ 21 Juni 2023.
2 https://travel.detik.com/travel-news/d-5291609/ sejarah-jainisme-agama-di-india-yang-jarang-
didengar. Diakses pada : Rabu/ 21 Juni 2023
Daftar Pustaka
https://dokumen.tips/documents/ideologi-secara-harfiah.html#google_vignette.
https://travel.detik.com/travel-news/d-5291609/sejarah-jainisme-agama-di-india-
yang-jarang-didengar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H