Saat-saat itu bersamamu akan bias,
yang merindu bersama hening.
Di balik sayup matamu,
kau seakan berkata: biarkan sunyi ini milik kita.
Puisiku hanya sederhana,
tak menarik seperti puisi Jokpin,
tak seindah mawar pagi di tengah kota,
namun, sunyimu t'lah lama hilang.
"Adakah yang masih mendengarkanku?"
Penfui,26/05/23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H