Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA-KUPANG
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan segala jiwa. Tulisan yang saya senangi adalah puisi. Jika jatuh maka bangkit lagi. Never Give Up.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gerhana Matahari Hibrida, Proses Terjadinya dan Dampaknya

20 April 2023   21:25 Diperbarui: 20 April 2023   21:31 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Okezone Techno.

PROSES TERJADINYA GERHANA MATAHARI HIBRIDA


Hari ini telah terjadi sebuah peristiwa langkah di Indonesia dan beberapa kawasan pasifik, yakni Gerhana Matahari Hibrida. Gerhana Matahari Hibrida sendiri merupakan fenomena astronomis yang sangat langkah, sebab hanya terjadi satu sampai 2 kali dalam satu dekade. Fenomenna ini terjadi karena adanya gabungan annular dan gerhana matahari total, di mana satu wilayah pertama akan mengalami gerhana matahari sebagian.

Mungkin banyak yang bertanya bagaimana proses terjadinya gerhana matahari Hibrida ini? Gerhana Matahari Hibrida terjadi saat bulan mendekati batas bayangan umbral untuk mencapai bumi, di mana bulan berada pada jarak yang tepat dengan bumi. Puncak bayangan bulan yang berbentuk kerucut berada di sedikit di atas permukaan bumi pada awal dan akhir jalur gerhana.

Hal ini menyebabkan bayangang antumbra bulan bergerak melintasi bumi yang kemudian menyebabkan gerhana matahari cincin. Berikut ini adalah puncak gerhana matahari per daerah:

  • Pulau Kisar (Maluku): puncak gerhana, pukul 13.23 WIT.
  • Pulau Maopora (Maluku): puncak gerhana, pukul 13.25 WIT.
  • WIT Pulau Damar (Maluku): puncak gerhana, pukul 13.28 WIT.
  • Pulau Watubela (Maluku): puncak gerhana, pukul 13.40 WIT.
  • Kepulauan Antalisa (Papua Barat): puncak gerhana, pukul 13.45 WIT.
  • Randepandai (Papua Barat): puncak gerhana, pukul 13.50 WIT.
  • Roswar (Papua Barat): puncak gerhana, pukul 13.51 WIT.
  • Pulau Num (Papua Barat): puncak gerhana, pukul 13.54 WIT.
  • Wooi, Serui (Papua): puncak gerhana, pukul 13.54 WIT.
  • Kota Biak (Papua): puncak gerhana, pukul 13.57 WIT.

Perlu diketahui juga bahwa adanya fenomena gerhana matahari ini juga dapat menimbulkan dampak yang terjadi. Berikut ini adalah dampat yang terjadi:

  • Kenaikan permukaan air laut: gerhana matahari dapat menyebabkan kenaikan pada permukaan air laut. Hal ini dapat terjadi bersamaan dengan terjadinya pasang purnama.
  • Penurunan suhu: dampak penurunan suhu ini terjadi selama gerhana matahari berlangsung selama beberapa waktu. Penurunan suhu bisa terjadi ketika gerhana matahari total maupun gerhana matahari cincin.
  • Adanya gangguan dalam komunikasi radio dan navigasi satelit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun