Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA-KUPANG
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan segala jiwa. Tulisan yang saya senangi adalah puisi. Jika jatuh maka bangkit lagi. Never Give Up.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terkadang Kita Harus (Rapuh)

9 Maret 2023   14:37 Diperbarui: 9 Maret 2023   14:44 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Koran TEMPO - Tempo.co

TERKADANG KITA HARUS (RAPUH)

Agar semesta bisa diajak berbicara,

tentang ramainya dunia mimpi,

yang tersakiti jarum perindu.

"Masih saja kau (bersedih) di antara ribuan mawar indah kasih-Ku.

Lupakan saja dosamu yang pelik di tepian,

dan tinggalkan saja rindumu di depan rumah-Ku".

Terkadang rapuh, kadang pula (rapuh).

Mungkin hanyalah bias kecil senyuman

yang terpampang indah di raut bibirmu.

Tapi, toh kita hanyalah debu tak berarti

Yang menutupi sedih dengan senyuman.

Penfui, 09/03/23

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun