Awalnya hanyalah gerimis. Gerimis itu datang mengundang rindu,
kemudian meminjam sepi dan akhirnya menghilang bersama tawa yang rapuh.
"Kawan, kemarilah dan berteduh.
Mungkin kau terlalu lama menyimpan lukamu sendiri.
Sampai kapan kau berpura-pura tegar?Â
Rintik hari ini adalah janji kemarin yang kini asing,
kini kau telah menjadi pelangi yang beda di hujan yang sama malam ini"
Penfui, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!