Mohon tunggu...
Steven
Steven Mohon Tunggu... Lainnya - SMA CK

10A

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Feminisme, Mau Kesetaraan atau Privilege?

13 Februari 2023   20:37 Diperbarui: 13 Februari 2023   20:39 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu feminisme? Menurut Ensiklopedia, feminisme merupakan kesetaraan politik, ekonomi, dan sosial di antara berbagai jenis kelamin. Feminisme juga bisa diartikan sebagai aktivitas terencana yang mengatasnamakan hak - hak serta kepentingan perempuan. Di era modern sekarang ini, topik feminisme menjadi sebuah perdebatan di dalam lingkup global. Kita bisa menyaksikan banyak orang yang mengangkat isu feminisme lewat berbagai media, baik secara langsung atau online. Hal ini menimbulkan pro dan kontra yang didasari berbagai macam alasan. 

Ketidaksetujuan beberapa individu didasari alasan bahwa feminisme mengubah kodrat asli seorang wanita. Penolakan terjadinya biasanya dikarenakan feminisme yang bertentangan dengan nilai - nilai agama. Bahkan hal ini memunculkan berbagai kelompok atau organisasi yang menolak keras paham ini sampai membuat kampanye melalui media sosial. Feminisme dianggap mengubah kodrat wanita, seperti tidak melahirkan, menikah, dan masih banyak lagi. Tidak hanya dari segi agama, ketidaksetujuan akan gerakan feminisme juga didasari oleh alasan lain.

Banyak ahli di dunia khususnya ahli psikologi yang kontra dengan gerakan feminisme. Beberapa ahli psikologi seperti Jordan Peterson yang sudah terkenal dengan keahliannya juga kontra dengan gerakan sosial feminisme ini. Jordan Peterson merasa bahwa gerakan sosial "feminisme" pada zaman sekarang sudah bukan lagi untuk menyeimbangkan gender tetapi untuk mengunggulkan salah satu gender.

Beliau juga memiliki pendapat bahwa kedua gender yaitu laki-laki dan perempuan tidak bisa disamakan. Jika kedua gender tersebut dipaksa untuk disamakan akan bisa berdampak buruk. Ada banyak alasan mengapa ada kesenjangan antara laki-laki dan perempuan, ia memiliki teori bahwa terdapat 18 variabel yang salah satu komponen dari persamaan multivariat nya adalah upah. Ini dihitung 5 % dari variansi. Salah satu masalah yang diangkut oleh feminisme adalah kesenjangan upah gender. 

Menurut Jordan Peterson ada 2 alasan mengapa ada terjadinya kesenjangan upah gender, Wanita lebih tertarik pada pekerjaan yang umumnya bergaji lebih rendah daripada pekerjaan yang menarik pria dan Perempuan umumnya lebih agreeable daripada laki-laki dan oleh karena itu tidak bernegosiasi secara agresif, yang mengarah pada upah yang lebih rendah untuk pekerjaan serupa. Jordan Peterson juga mengatakan kesenjangan upah gender tidak ada hubungannya dengan diskriminasi, tetapi karena perbedaan biologis bawaan antara kedua jenis kelamin.

Feminisme merupakan gerakan untuk memperjuangkan hak - hak perempuan. Namun di era modern sekarang ini, feminisme bertujuan untuk mendapatkan privilege atau hak istimewa bagi satu gender. Hal ini tentu saja menyebabkan munculnya berbagai opini dari masyarakat global, ada yang mengatakan setuju dan ada juga yang tidak. Namun, dapat kita simpulkan bahwa kedua gender tidak bisa disamakan secara persis. Keduanya memiliki perbedaan yang bertujuan untuk saling melengkapi. Terlepas dari perbedaan yang dimiliki oleh setiap gender, tentu saja keduanya sama - sama memiliki hak sebagai seorang manusia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun