Mohon tunggu...
Ws Gulo
Ws Gulo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menyalurkan emosi dengan menulis diiringi alunan musik piano adalah salah satu kebahagiaan sederhana bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mawar Beku

14 Agustus 2013   20:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:18 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13764869201461397694

[caption id="attachment_272350" align="aligncenter" width="300" caption="pixabay.com"][/caption] Menatap langit biru Di atas awan kutemukan sendu Menerawang dalam sukma yang pilu Kita adalah cerita kelabu Kau tahu rasa ini kubiarkan haru Dalam desah panjang tersayat sembilu Kita memang sedang menabur jarum Dalam hampa kita berdiri terpaku Menatap langit biru Kutemukan hanyalah titik semu Mentari semakin panas dalam kalbu Kita sedang menapak jalanan berbatu Menerawang langit biru Seperti melihat matamu yang sayu Menghujam dalam bilik-bilik jantung Kini hambar menjadi satu Mawar putih yang beku Kutemukan kau di tepian hutan tabu Di saat langit menurunkan salju Di atas pohon tumbang yang telah lapuk Medan, Agustus 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun