Kepemudaan masa kini pun seharusnya diprioritaskan pada segi kesederhanaan namun penuh kemajuan.
Revolusi mental perlu dibuktikan dengan adanya pembangunan kepemudaan yang jauh lebih baik dan berguna.
Sementara Kementerian Pemuda dan Olahraga mengambil tema tahun ini yaitu "Pemuda Indonesia Menatap Dunia" maka akan sangat ironis pada saat menilik anggaran yang tersedia untuk mendukung berbagai kegiatan positif dan inisiatif para pemuda/i di seluruh penjuru Indonesia. Dibandingkan anggaran untuk keolahragaan, anggaran kepemudaan tidaklah mencapai setengahnya. Sungguh mengenaskan...
Pemerintah masih setengah-setengah dalam membangun kepemudaan kita, padahal bonus demografi sudah di depan mata...
Menatap dunia tanpa sokongan dana hanyalah impian semata...
Kemenpora sebagai ujung tombak harus merombak tradisi-tradisi kebijakan yang mubazir...
Sudah saatnya kepemudaan jauh lebih diprioritaskan bukan hanya perayaan sukaria setiap tahunnya...
Sudah banyak pemuda/i Indonesia yang mengharumkan Indonesia di tingkat dunia tapi lebih dari 80% menyatakan bahwa pemerintah tidak memiliki andil apa-apa dalam karya bakti mereka...
Memang pemerintah bukan segala-galanya, tetapi generasi muda akan selalu melihat perilaku pemerintahnya, apakah menjadi teladan atau justru keburukan?
Semoga di peringatan ke-88 tahun ini, pemuda/i Indonesia semakin banyak menghasilkan prestasi, inspirasi, serta karya bakti demi ibu pertiwi.
Jayalah terus pemuda-pemudi Indonesia !