Mohon tunggu...
Stevany Suryaputra
Stevany Suryaputra Mohon Tunggu... -

Founder of IFW.IndonesiaForTheWorld... So beb - baby of every beach ever :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

The 1st Indonesia Sand Sclupture Festival (ISSF 2011)

31 Desember 2011   05:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:32 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita akan adanya event ini sudah lama beredar di website Sentul city tetapi saya baru mengetahuinya saat melihat spanduk teaser yang dipasang di pagar Alam Fantasia, tempat event ini digelar.

Wah, sangat menarik... Winmark Mendawai Indonesia dan World Sand Sclupting Academy (WSSA) yang berada di Inggris bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI serta Sentul city menyelenggarakan untuk pertama kalinya, The 1st Indonesia Sand Sclupture Festival (ISSF2011).

Pameran Patung Pasir atau Seni Ukir Pasir Pertama yang berskala internasional dan merupakan festival terbesar di Asia Tenggara.  Perhelatan perdana ini memilih secara khusus tema ‘Wonders of Indonesia dan Wonder of World.’

Menurut Ibu Gita Aryanti (Direktur PT. Winmark Mendawai Indonesia) sekaligus penyelenggara festival ini, “Gagasan menggelar festival ini merupakan perwujudan komitmen kami untuk mendukung penuh pariwisata di Indonesia.  SAND SCLUPURE FESTIVA akan menjadi ajang wisata yang menarik minat tidak hanya wisatawan domestik tetapi juga mancanegara.” Bapak Berman Lubis (Direktur MICE, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI) menyampaikan sambutan baik dan berharap festival ini menjadi sarana komunikasi dan informasi promosi obyek pariwisata bagi peserta serta tentu saja meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Karena bersamaan dengan peringatan hari raya Natal maka digelar ‘CHRISTMAS ON THE SAND’ periode 23 – 27 Desember 2011 dan dimeriahkan oleh TASYA serta hadirnya Sinterklas dan Piet Hitam pada 25 Desember.  Suasana Natal semakin meriah dengan kehadiran anak-anak dari ‘PANTI YAYASAN BUKIT KARMEL’ di area KIDs ZONE.  Suasana perayaan hari Natal menjadi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Festival ini diselenggarakan di Alam Fantasia, Taman Budaya Sentul city Bogor yang memiliki konsep Art dan Culture City,  di atas lahan seluas 3.000m2 dengan dua tenda besar utama berukuran masing-masing 800m2 untuk ekibisi.  Penyelenggaraan festival ini sangat berguna untuk membuka wawasan baru dalam bidang seni yang sangat berpotensi besar untuk dikembangkan di Indonesia.

Berhubung lokasi yang sangat dekat dengan tempat tinggal dan penasaran, saya pun ‘ngesot’ untuk melihat pada hari pertama festival ini dibuka.  Pameran dibuka untuk publik pada Minggu, 18 Desember mulai jam 1 siang.

Suasana di depan loket sudah ramai, terlihat antusiasme masyakarat yang datang dari luar Sentul city dan luar Jakarta.  Ada seorang Ibu datang bersama 4 (empat) anaknya langsung dari Cirebon khusus untuk melihat pameran ini.

Organizing Committe Indonesia mengundang 22 (dua puluh dua) orang Perupa Pasir Ahli dari 11 (sebelas) negara, yaitu: Amerika, Inggris, Ukraina, Belanda, Italia, Mexico, Spanyol, Belgia, Republic of Chec, Singapura dan Jepang; untuk berpartisipasi dalam festival ini dengan total kreasi berjumlah     42 (empat puluh duat) patung yang terbagi di area ‘Wonders of Indonesia’ dan ‘Wonders of World.’

Indonesia menjadi negara ke-4, setelah mereka road-show pameran di negara tetangga Singapura, Malaysia dan Thailand.

Pasir yang digunakan dalam pameran ini adalah pasir cadas seberat 2.400 ton yang berasal dari Sungai Cilegon.  Yang patut dicontoh adalah untuk komitmen Organizing Committee melaksanakan eco-care environment, pasir akan dikembalikan ke tempatnya semula selesai pameran nanti.

Setiap kreasi pembuatannya diawali dengan pembuatan kubus sebagai basic setinggi kurang lebih 3m. Para perupa menggunakan berbagai peralatan untuk membuat kreasi tersebut,  seperti sendok semen, sekop, sendok makan, sedotan dan tusuk gigi. Proses pembuatan semua patung untuk pameran ini membutuhkan waktu lebih dari 1 (satu) bulan lamanya, dengan tahapan 2 (dua) minggu persiapan dan 2 (dua) minggu memahat.

Kreasi para Perupa Pasir bertajuk ‘Wonders of Indonesia’ menampilkan berbagai seni dan budaya termasuk binatang-binatang yang berasal dari Indonesia.

Patung BUDDHA tersenyum dan bagian dari bangunan Candi Borobudur banyak diminati oleh pengunjung.

Sangat menyenangkan melihat suasana di dalam tenda 'Wonders of Indonesia,' semua pengunjung terkesan menyaksikan patung-patung pasir bersama keluarga.

Kebudayaan Bali yang sangat terkenal di dunia pastinya turut serta mewarnai pameran perupa pasir ini dengan menampilkan kreasi Barong dan Penari Bali :)

Juga Komodo, binatang langka yang berasal dari Indonesia yang baru saja terpilih menjadi salah satu dari The New7Wonders pada 11 November yang lalu terlihat gagah di barisan depan binatang-binatang Indonesia lainnya.

Terdengar suara riuh rendah dalam tenda... Oooh, ternyata ada rombongan anak-anak yang baru sampai dan langsung asik seru menyerbu area eksibisi.

Dalam tenda ‘Wonders of World,’ ditampilkan kreasi internasional dari berbagai negara di dunia.Saya pun langsung antusias ingin melihat kreasi apa saja yang ada di sana.

Dimulai dengan kreasi patung Kristus Penebus yang berada di Rio de Janeiro, Brasil.  Patung yang sebenarnya bergaya Art Deco, memiliki tinggi 38 m dan berada di puncak gunung Corcovado dengan ketinggian 710 m di Taman Nasional Hutan Tijuca.

Patung ini merupakan simbol umat kristiani, tangan patung yang terbuka memiliki arti kehangatan penduduk Brasil.

Berhubung saya sendirian, saya pun celingak-celinguk mencari penjaga festival.  Saya tidak tahu nama binatang yang berasal dari benua Australia ini tapi begitu menggoda untuk narsis bersamanya... hehehe

Perjalanan around the world sightseeing saya lanjutkan... Naaah, kreasi dari London, Inggris merupakan hasil karya Mr. Tan Joe Heng, Juara Dunia Perupa Pasir Ahli, berkebangsaan Jepang dan tinggal di Singapura.

Salah satu pengunjung dari Balikpapan yang melihat pameran bersama keluarga besar sempat diwawancari oleh reporter C Banten TV.  Menurut Sharon, salah satu kerabatnya, “Kami datang ke Jakarta dalam rangka berlibur.  Kami sekeluarga tertarik untuk melihat karena menjadi alternatif mengisi liburan yang menyenangkan.  Ada yang kurang dari pameran ini yaitu signage, papan yang memberikan keterangan nama dan lokasi tiap-tiap kreasi, juga siapa Perupa Pasir dari tiap-tiap kreasi.”

Dalam konfirmasi saya dengan Ibu Dissy (Program Director PT. Winmark Mendawai Indonesia, 0853-1938-3876), sekarang signage yang dimaksud sudah terpasang pada tiap-tiap kreasi.

Dan untuk Malam Tahun Baru, di site Sand Sclupture akan membuat acara yang dimeriahkan oleh: VAGETOZ, MYTHA, JULIETTE, THE RAIN, EDHO n FRIENDS BAND, DJ LOOK dengan FIREWORKS dan SHOW TIME 3D MAPING Pertama di Indonesia, dengan tiket masuk sebesar Rp 100.000,-/ orang.

Sampailah saya di Mesir... yang terletak di ujung tenda internasional.  Kreasi Sphinx dan piramida memberikan warna tersendiri dalam pameran ini karena aura yang berbeda dan serasa melihat aslinya.  Sphinx Agung Gize berbentuk separuh manusia dan separuh singa bahkan memiliki sayap seekor elang, patung ini terdapat di Dataran Giza, tepi barat Sungai Nil, dekat Kairo.

Kata "sphinx" berasal dari bahasa Yunani(Σφιγξ— Sphinx, dari kata kerjaσφιγγω— sphingo) yang berarti mencekik, karena sphinx dari mitologi Yunani mencekik orang yang tidak dapat menjawab pertanyaan teka-tekinya. (sumber: real-mistery)

Tidak terasa saya sudah menghabiskan waktu 2,5 jam untuk melihat keindahan Indonesia dan Dunia hasil karya tangan-tangan Maestro Perupa Pasir.

Terimakasih, TUHAN dan Winmark...   I’ve got the sense of my dream come true...   Keliling  Indonesia  dan  Dunia  dalam  waktu   yang  sangat singkat  menikmati mahakarya yang  mengesankan.

Festival akan berlangsung sejak 18 Desember 2011 sampai dengan 28 Januari 2012, setiap hari dari jam 11 siang hingga     jam 7 malam, dengan harga tiket Rp 50.000,-/ orang untuk hari biasa dan Rp 75.000,-/ orang untuk hari Sabtu, Minggu dan libur.

Berbagai kemudahan untuk melihat salah satu ‘keajaiban’ di tahun 2011 ini, tiket pameran ‘The 1st Indonesia Sand Sclupture’ bisa dibeli melalui Ibu Dibyo & Disctarra.

Bagi yang ingin berbagi mengajak Anak-anak yang kurang mampu atau rombongan, dapat menghubungi Bapak Donie (0812-8750-4041).

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi: Ajeng Campagnita (0858-8887-4813).

Selamat berlibur, Keluarga Indonesia...

Happy Old and New at The 1st Indonesia Sand Sclupture Festival! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun