Mohon tunggu...
Stevanus Novandito
Stevanus Novandito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Terkini Industri Film India, Bollywood

16 September 2024   19:23 Diperbarui: 16 September 2024   19:31 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stevanus Novandito Suhartana

220907900

Industri Film terutama Bollywood yang berasal dari India yang menjadi salah satu negara  penghasil banyak film selain Amerika. Dihitung dari jumlah film yang dihadirkan dalam satu tahun, India adalah negara yang berada di posisi pertama yang mana setahunnya ada ribuan film rilis, hal tersebut membuat industri film India memiliki banyak perkembangan hingga menjadi salah satu industri film yang besar dan mampu bersaing di ranah internasional. Bollywood sendiri diproduksi oleh negara India yang bertepatan di Kota Mumbai, dan menjadi tempat lahirnya industri film India pada tahun 1930an, hingga sekarang banyak sekali film Bollywood yang mendunia, Kuch Kuchi Hota Hai sebagai salah satu judui film mendunia yang diproduksi oleh India. Bollywood sangat erat kaitannya dengan adegan menarik atau bernyanyi. Namun seiring berkembangnya zaman, Bollywood sudah mulai menghilangkan elemen tersebut dalam ceritanya. 

Dalam sejarahnya Film Raja Harishchandra (1913) karya Dadasaheb Phalke adalah film tanpa suara layar lebar pertama yang produksi oleh India. Pada tahun 1930-an, industri film di India menghasilkan lebih dari 200 judul film per tahun. Film bersuara produksi India yang pertama adalah Alam Ara (1931) karya dari Ardeshir Irani yang sukses sebagai film laris manis. Melalui hal tersebut India memiliki pasar yang luas untuk film bersuara dan film musikal, sehingga Bollywood dan industri film regional di India beramai-ramai mulai memproduksi film bersuara. Perkembangan tersebut dapat terjadi karena industri film India menerapkan globalisasi dalam membuat dan memasarkan film-filmnya. Perkembangan media yang begitu pesat dan dekat dengan kehidupan manusia menjadikan segala hal yang berkaitan dengan budaya mudah diakses dan dinikmati saat ini. Media menjadi salah satu cara untuk memasarkan produk budaya, film, dll. Media mempercepat penyebaran budaya dan film-film yang ada didalam- nya. Dengan begitu media menjadi platfrom yang efektif bagi "pemasaran" suatu budaya atau film tertentu. Media juga adalah merupakan sarana penyebaran makna-makna yang disebarluaskan oleh industri film kepada konsumen atau penontonnya. 

Perkembangan tersebut membuat banyak film Bollywood laris yang berhasil meraih pendapatan yang fantastis saat dirilis di kalangan penonton, salah satunya adalah Dangal yang dirilis pada December 23, 2016. film tersebut di adaptasi melalui kisah nyata tentang mantan pegulat bernama Mahavir Singh yang berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar 2.024 crore atau setara dengan Rp 3,6 triliun. Film tersebut diproduksi oleh Aamir Khan Productions mampu menginspirasi para penonton melalui kisah nyata tentang kekuatan dan kegigihan perempuan. Menjadikan film tersebut masuk dalam box office di India, karena mampu menceritakan seorang mantan pegulat India yang melatih anak perempuannya untuk menjadi pegulat kelas dunia. Dalam film tersebut menceritakan Mahavir Phogat (diperankan Aamir Khan) sebagai seorang pegulat amatir yang telah memenangkan beberapa kejuaraan lokal, tinggal di sebuah desa di Haryana, India bagian utara, bersama istrinya, Daya (diperankan Sakshi). Dalam alur cerita mengisahkan bahwa ia harus meninggalkan gulat profesional karena harus bekerja untuk menghidupi keluarganya. (Kompas.com - 29/06/2024). 

Aktor film Bollywood yang memiliki ketenaran dan pendapatanan yang fantastis adalah Shah Rukh Khan, seperti dilansir India.com, Shah Rukh Khan memungut bayaran sekitar US$ 13 juta untuk film terbarunya Pathan, yang diproduksi oleh Yash Raj Films. Dengan lebih dari 108 judul film, aktor berusia 55 tahun ini telah mengumpulkan kekayaan bersih sekitar US$ 750 juta. Shah Rukh Khan sendiri dijuluki sebagai "Raja Romantis" yang telah memberikan daya tarik romantis dan kepribadian menawan membuat banyak  memainkan perannya dalam film, seperti Dilwale Dulhania Le Jayenge menjadikannya ikon Bollywood modern. Shah Rukh Khan juga banyak disandingkan dengan sederet artis cantik Bollywood, Priyanka Chopra dalam film Don (2006) dan Don 2 (2011). Anushka dalam film Rab Ne Bana Di Jodi (2008). Dan Katrina Kaif bermain film bersama Shah Rukh Khan dalam film bertajuk Jab Tak Hai Jaan, Zero, dan Tiger 3. (Ruby Rachmadina, 18 Oktober 2022). Aktor dan kru terkenal tersebut mampu mengangkat film Bollywood ke ranah Internasional dan membantu perkembangan industri film Bollywood. 

Film Bollywood sendiri memilki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penayangannya, berikut merupakan kelebihan dari film Bollywood : Menambahkan elemen musik dan tarian dalam menarik penonton ditambah dengan koreografi tari yang spektakuler menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton. Hal ini membuat film-film Bollywood menjadi lebih berwarna dan menghibur. Mengangkat nilai-nilai tradisional seperti kehormatan, kesetiaan, dan nilai-nilai keluarga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Menggunakan pemeran yang terkenal dalam menarik penonton ditujukan untuk penggemar yang fanatik di seluruh dunia. Popularitas aktor dan aktris Bollywood membantu mengangkat citra film Bollywood. Adapun kekurangan yang dimiliki film Bollywood, diantaranya adalah : durasi film yang lama dan alur cerita romansa yang tertebak atau konflik keluarga yang klise, sehingga terasa monoton bagi penonton tertentu. Efek visual yang tidak realistis membuat film Bollywood kalah dengan film Internasional yang sudah menggunakan CGI sebagai efek visual yang realistis dan memanjakan mata. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun