Mohon tunggu...
Stevanus Agung
Stevanus Agung Mohon Tunggu... -

Adil ka'talino ba'curamin ka'saruga ba'sengat ka' Jubata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kartini Founding Mother-Nya Indonesia ?

21 April 2016   17:07 Diperbarui: 21 April 2016   17:14 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 "Jangan sekali-kali melupakan Sejarah" kira-kira begitulah menurut Bung Karno sang Founding Father-Nya negeri ini, Setiap tanggal 21 April selalu kita peringati sebagai hari Kartini pahlawan emansipasi wanita, pahlawan persamaan hak antara wanita dan laki-laki, pahlawan persamaan moral dan gender Indonesia, yang juga bisa disebutkan sebagai Founding Mother-Nya Indonesia-lah menurut Hidayat Nur Wahid Politisi Partai PKS meskipun tidak terlepas benar atau salah.

Pagi ini saya cek diberbagai aplikasi pencarian tentang perjuangan dan pergerakan Kartini si "Habis gelap terbitlah terang" ya walaupun saya menyukai sejarah bukan bearti saya hafal persis pergerakan perjuangannya Kartini ini, setelah mendapatkan dari berbagai referensi saya menemukan bahwa dalam perjuangannya Kartini menulis surat akibat Kegalauan yang dialaminya kepada sahabatnya Rosa Abendanon di negeri kincir angin.

Di usia ke 25 R.A. Kartini meninggal setelah melahirkan puteranya, tidak lama lebih kira-kira 5 tahun setelah Kartini meninggal, Rosa Abendanon dan suaminya J.H. Abendanon yang merupakan satu-satunya  korespondensinya Kartini mengumpulkan semua surat yang dituliskan Kartini kepadanya kemudian dikumpulkan diterbitkan dalam bentuk sebuah buku berbahasa Belanda dengan judul buku "Door Duisternis tot Licht"

"Door Duisternis tot Licht" yang kemudian diterjemahkan oleh Armyn Pane dalam bahasa Indonesia "Habis Gelap terbitlah Terang" merupakan Buku dari J.H. Abendanon, melawan lupa buku ini diterbitkan setelah pemerintah kolonialis menerapkan politik etis jadi ada kecurigaan mengingat peran penting dari J.H. Abendanon.

Rosa Abendanon ini merupakan Pasangan dari suami J.H. Abendanon yang merupakan Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda dari tahun 1900-1905 ditugaskan di Hindia Belanda (saat ini Indonesia) untuk melaksanakan Politik Etis,politik balas budi salah satu propaganda bahwa Belanda peduli akan Indonesia, J.H. Abendanon ketika sampai di Hindia Belanda belum begitu memahami Kearifan lokal serta budaya yang ada di negeri ini, sehingga untuk memuluskan jalan misi yang dibawanya maka berbagilah dia dengan sahabat-sahabatnya salah satunya ya R.A.Kartini, dan Snouck Hurgronje.

Snouck Hurgronje, merupakan seorang pemikir dan konsultan politik yang terkenal sebagai arsitek perancang kemenangan Hindia-Belanda dalam Perang Aceh. Dia inilah teman sharing nya J.H. Abendanon sebagai pelaksana Politik etis. 

Jadi Teori Konspirasinya bisa saja R.A. Kartini dalam hal ini dimanfaatkan sebagai alat Propagandanya Pemerintah Kolonialis untuk memuluskan Politik Etis bahwa benar mereka peduli dengan daerah jajahannya, hanya untuk menarik simpati masyarakat lokal, dan menanamkan pengaruh Kolonialnya, atau ini Kebohongan Semata yang di propagandakan oleh pemerintah kolonial pada saat itu.

Bukan tidak menghargai Sejarah, Jadi layakah R.A. Kartini di katakan sebagai Pahlawan Pelopor dari Emansipasi Wanita, Pahlawan Persamaan Hak dan Kesetaraan, Pahlawan Moral  serta Founding Mother-Nya Indonesia yang selalu diperingati setiap tanggal 21 April, mengingat dan melawan lupa jauh sebelum R.A. Kartini sudah ada Pahlawan yang dengan gagah beraninya menentang Pemerintahan Kolonialis Belanda dengan mengangkat senjata dan rela Mati sperti, Christina Maria Tiahahu, Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Rasuna Said, dan Sartika Dewi.

Ia, inilah Sejarah Tidak bisa terlepas dari Benar dan Salah, tergantung sudut pandang Siapa yang melihat dan Sang Pemenang Sejarah.

Sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, Saya Mengucapakan

SELAMAT HARI KARTINI UNTUK WANITA INDONESIA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun