Goyang Daboy menjadi salah satu hal yang trending di kalangan anak muda Papua pada saat ini. Tarian yang indentik dengan mengoyangkan tangan serta kaki ini menjadi trend di beberapa platform sosial media seperti Instagram, Tiktok, dan YouTube. Awal kemunculan tarian ini berawal dari beberapa video anak muda yang sedang santai bergoyang mengikuti irama musik.
Viralnya Menurut pengakuan beberapa anak muda di Papua, sosok yang pertama kali melakukan tarian ini adalah seorang remaja bernama Dadi. Nama Dadi sendiri menjadi asal muasal penyebutan Daboy di Papua, Daboy(Dadi boy) menjadi semakin di kenal oleh kalangan anak muda Papua, dari video-video yang di unggah Dadi di internet.
Daboy memiliki kemiripan dengan beberapa tarian yang berasal dari Afrika(African Dance). Masyarakat pada Benua Hitam tersebut, memiliki tradisi tarian-tarian yang begitu unik. Di Afrika tarian seperti mengoyangkan tangan, kaki, hingga kepala menjadi ciri khas tersendiri bagi mereka.Â
Apakah tarian Daboy mengadopsi budaya tarian dari Afrika?
 Jika dikatakan meniru atau mengadopsi budaya tarian dari afrika, jawabannya adalah Tidak. Keunikan Daboy terbentuk dari kreativitas anak Papua sendiri. Pengaruh Daboy sangat signifikan pada generasi saat ini, akan tetapi Daboy tidak dianggap sebagai tarian yang membawa citra buruk untuk generasi muda papua, dan dianggap sebagai tarian yang lebih menghibur untuk ditonton.
Apakah Daboy sebagai ancaman punahnya budaya tarian di Papua?
Daboy bisa dikatakan sebagai tarian yang membawa kebahagiaan dalam mengatasi kebosanan untuk generasi millenial Papua. Budaya tari di tanah Papua sangatlah beragam, Daboy sendiri tidak menjadi sebuah ancaman yang dapat menghilangkan tarian-tarian yang berada pada budaya orang Papua. Di tanah Papua sangatlah kental dengan tarian bernuansa budaya, seperti Yospan(Yosim Pancar) pada masyarakat Papua bagian wilayah Pantai dan Tumbu tanah/dansa pada masyarakat Papua bagian wilayah Gunung.
Daboy hanyalah tarian yang berkembang pada anak muda millenial dan lebih anggap sebagai tarian penghibur agar mengatasi kebosanan pada kalangan anak muda Papua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H