Mohon tunggu...
Stevano Margianto
Stevano Margianto Mohon Tunggu... -

Berharap Indonesia bersinar.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Jujur Itu Langka (Waspadalah Kejahatan Terjadi di Mana Saja)

26 Juli 2012   04:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:36 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kejahatan itu bisa terjadi bukan hanya karena niat dari pelakunya. Melainkan adanya sebuah kesempatan. Demikian pesan yang disampaikan oleh Bang Napi dalam sebuah program di Televisi Swasta, seolah mengingatkan kita semua agar selalu waspada terhadap siapapun maupun dalam situasi apapun.
Pesan Bang Napi ini ternyata ada benarnya. Karena kalau kita simak pesan tersebut baik-baik, setiap orang itu berpotensi untuk berbuat kejahatan ketika diperhadapkan dengan sebuah kesempatan atau peluang yang tidak akan mungkin terulang kedua kalinya.
Artinya, orang yang semula berkarakter jujur dan baik bisa saja berubah jahat ketika kesempatan itu ada di depan mata. Misalnya, terpaksa "mencuri" akibat kebutuhan ekonomi yang sangat mendesak. Atau terpaksa "membunuh" lantaran tergiur dengan iming-iming uang milyaran rupiah, dan lain sebagainya. Disinilah ujian tentang sebuah "kejujuran" bisa dipertaruhkan ketika "kepepet" (tidak punya uang), misalnya, ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk membayar rumah sakit, membayar hutang,dan lain sebagainya.
Bahkan yang lebih ironis lagi, kalau kesempatan "emas" berbuat kejahatan itu dilakukan di dalam sebuah tempat ibadah yang notabene adalah "tempat kudus". Bisa jadi, "si maling" memanfaatkan tempat tersebut lantaran tidak akan dicurigai oleh orang lain, karena membaur bersama-sama jemaat untuk mengikuti kebaktian.
Fakta ini benar-benar pernah dialami oleh teman sejawat (panggil saja EDL) ketika melakukan peliputan peluncuran sebuah album di sebuah tempat ibadah (di kawasan Menteng, Jakarta Pusat) Minggu, 22 Juli 2012 yang lalu. Lantaran hari libur, rekan saya tersebut mengajak istri dan anaknya untuk mengikuti proses peliputan. Mungkin maksudnya sekalian refreshing dengan keluarga untuk menghilangkan rasa penat akibat padatnya aktivitas sehari-hari. Namun naas, hari Minggu itu berubah menjadi kelabu, lantaran BlackBerry (BB) istri teman tadi raib di dalam gedung yang konon tempatnya orang-orang jujur dan baik. Ironis memang. Tempat ibadah kok ada maling! Begitu teman saya menggerutu. Baru 5 menit BB itu hilang, dan sempat dilaporkan kepada pimpinan ibadah, tetapi ternyata sudah sulit untuk dilacak. Ketika BB tersebut dihubungi oleh teman saya, kondisinya pun sudah off (mati).
Jika dianalisa, "si maling" itu mungkin orang dalam (jemaat) atau bisa pula orang luar (bukan jemaat) yang mondar-mandir mencari peluang untuk mencuri. Kenapa orang dalam? Karena yang tahu seluk beluk tempat ibadah itu hanya mereka. Dana kenapa pula bisa dilakukan orang luar? Karena, pada saat kejadian raibnya BB tersebut, istri teman saya sedang duduk di ruang tamu, dimana banyak orang yang berlalu-lalang melewatinya. "Mungkin pelakunya lagi butuh uang untuk berobat kali ya. Tapi memang disayangkan sekali, kenapa di tempat ibadah kok ada maling?," begitu kata EDL.
Ada hal yang membuat terperangah ketika saya mencoba meledeknya, justru EDL tidak marah dan mengikhlaskan BB istrinya yang hilang. "Hahahha... Berkat so turun, sebentar mampir beli BB yang baru.... Tingkap langit terbuka," kata EDL dalam pesan BlackBerry Messanger.
Memang tidak semua orang sependapat dengan ulasan saya, bahwa orang yang semula jujur dan baik itu bisa berpotensi untuk berbuat kejahatan. Alasannya, karena semua itu tergantung dari "keimanan dan moral" seseorang. Kalau iman dan akhlak seseorang kuat, walaupun dalam kondisi apapun dan ada kesempatan "emas" untuk berbuat kejahatan, pasti itu tidak akan dilakukan.
Tapi yang pasti, tulisan ini hanyalah sebuah warning bagi kita semua, agar tetap waspada dimanapun kita berada. Termasuk ketika berada dalam tempat ibadah sekalipun, jangan pernah meninggalkan barang-barang berharga (jam tangan, perhiasan, HP/BB, dan sebagainya). Karena seperti saya ungkapkan di atas tadi, bahwa kejahatan itu bukan hanya terjadi karena niat dari pelakunya, melainkan ada kesempatan. Waspadalah! Waspadalah! Waspadalah! Orang jujur itu langka.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun