Mohon tunggu...
Rosalia Fergie Stevanie
Rosalia Fergie Stevanie Mohon Tunggu... Penulis - penulis

Dunia Tanpa Sekat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pramugari Trans Jogja Kasar Pada Penumpang

17 Januari 2014   19:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 1917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tulisan ini ditujukan untuk membenahi perilaku seorang pramugari TransJogja yang saya temui tadi. Jujur saja saya sangat kesal kepada orang tersebut karena  dua kali mengomel kepada saya di dalam bus jalur 2a, sekitar pukul 17.00 WIB tadi.

Ceritanya seperti ini. Sebelumnya saya dalam posisi duduk di kursi Trans, akan tetapi karena ada pasangan Kakek dan Nenek yang baru saja masuk dari sebuah halte, saya memutuskan memberi tempat duduk saya kepada mereka. Saat itu tempat duduk lain memang sudah terisi penuh. Saya harus berdiri di dekat seorang Mas dan si pramugari petugas pintu trans tersebut. Kebetulan tak lama lagi saya akan turun di sebuah portable.

Lalu sekitar beberapa menit sebelum mendekati portable, saya katakan,"Mbak, portable ya!" suara saya cukup keras dan jarak berdiri dengan si pramugari sangatlah dekat karena kami berdiri dekat pintu. Baru selesai saya katakan itu, dia berteriak lagi, kira-kira seperti ini,"portable..portable ada yang turun di portable!' saya kira dia sudah paham apa yang baru saja saya serukan dan bermaksud memberitahu sopir bahwa saya akan turun, karena biasanya seperti itu juga dikatakan pramugara kalau saya hendak turun di portable itu. Namun ternyata dia bilang,”Kosong!”

Ketika saya mengulang kalimat,"Mbak, portable ya...", pramugari yang memakai jilbab tersebut malah berulang mengomeli saya dengan kata-kata tidak bersahabat, begini salah satunya"wuuu! gak ngomong dari tadi!" tentu saja saya kesal karena tadi saya sudah cukup keras bicara. Mas yang berada diantara saya dan si pramugari membela saya, katanya,"mbak, dia ini sudah ngomong dari tadi!"

Saking kesalnya saya terdiam dan tidak berterimakasih kepada Mas di sebelah saya. Sopir bertanya,"kosong?" setelah itu baru si pramugari menjawab ada yang turun, masih tetap menggerutu kepada saya. Pertanyaannya, etiskah anda sebagai pelayan jasa angkutan publik, mengomeli penumpang dengan kata-kata kasar seperti itu? anda boleh mengomel kalau tinggal dua atau tiga menit lagi si trans harus berhenti mendadak di portable! tetapi jarak ini masih cukup jauh, dan biasanya sudah jauh waktu sebelum lewat di depan Gang Golo Indah, saya selalu minta turun di portable dekat lampu merah. Tidak terjadi apa-apa karena petugas pria punya perhatian yang baik.

Apakah mungkin si Mbak sedang melamun dalam tugas dan akhirnya menyalahkan penumpang?Jujur saja ya, sebenarnya saat trans berhenti di halte Malioboro sudah terbersit rasa tidak suka saya padanya, sebabnya ada ibu-ibu menggendong bayi dan membawa anak-anak, tetapi disuruh turun cepat-cepat dengan nada tak menyenangkan

Melalui tulisan ini saya mohon kepada pihak Trans Jogja supaya lebih selektif memilih karyawan sekaligus didiklah karyawan anda dengan kesopanan selama melayani penumpang. Sebab, saya tidak merasa melakukan kesalahan dalam kejadian ini karena memang jarak turun saya di portable dengan waktu saat saya berkata,"Mbak, portable ya..." masih cukup jauh. Saya rasa sebagai penumpang setia, saya punya hak untuk mengadu dan mengkritik. Tetapi, saya semakin kesal ketika mencoba hubungi nomor pengaduan, jaringan telepon sangat sibuk. Ah ya lagipula mungkin keluhan saya tidak akan ditanggapi juga karena tentu akan membela karyawannya, yang kalaupun diinterogasi sudah jelas bakal membela diri. kepada Dinas Perhubungan Jogja, sudah cukuplah selama ini saya mendengar keluh kesah masyarakat atas sikap petugas anda yang jauh dari keramahan. Mohon didik mereka dengan baik. Selama bertahun-tahun saya sudah merasakan naik berbagai angkutan umum di Jogja dan ternyata dibanding karyawan atau petugas anda yang tadi, kenek bus kota jauh lebih sopan!

Terakhir, saya  ingin ucapkan terimakasih kepada Mas yang tadi mendengarkan saya bahkan jauh lebih baik daripada Mbak Pramugari dan ikut menegur omelannya. Mohon maaf saya tidak sempat berbicara kepada anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun