Mohon tunggu...
Stevani Ananda
Stevani Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inflasi dan Kebijakan Moneter, Tantangan Ekonomi Indonesia di Tahun 2023

8 Oktober 2024   21:55 Diperbarui: 8 Oktober 2024   22:29 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain itu, inflasi inti---yaitu inflasi yang tidak dipengaruhi oleh faktor musiman atau fluktuasi harga komoditas---masih menjadi tantangan bagi Bank Indonesia. Inflasi inti mencerminkan faktor-faktor struktural dalam perekonomian, seperti ketidakefisienan dalam distribusi dan produksi, yang lebih sulit diatasi melalui kebijakan moneter. Oleh karena itu, diperlukan reformasi struktural yang lebih mendalam untuk mengatasi penyebab inflasi inti ini.

Solusi Jangka Panjang
Pengendalian inflasi memerlukan langkah-langkah yang lebih komprehensif, tidak hanya melalui kebijakan moneter, tetapi juga reformasi ekonomi struktural. Salah satu solusi jangka panjang adalah meningkatkan produksi domestik, terutama di sektor pangan dan energi. Dengan mengurangi ketergantungan pada impor, Indonesia dapat mengurangi risiko inflasi yang disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas global.

Selain itu, pembangunan infrastruktur yang lebih efisien juga penting untuk menekan biaya distribusi. Infrastruktur yang baik dapat mempercepat aliran barang dari produsen ke konsumen, sehingga mengurangi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran yang sering kali menjadi penyebab inflasi.

Di sisi kebijakan, pemerintah perlu lebih selektif dalam subsidi energi dan pangan, memastikan bahwa bantuan diberikan tepat sasaran kepada kelompok masyarakat yang paling rentan. Kebijakan subsidi yang efektif dapat membantu menjaga stabilitas harga tanpa membebani anggaran negara secara berlebihan.

Kesimpulan
Inflasi menjadi tantangan besar bagi perekonomian Indonesia di tahun 2023, dipicu oleh faktor global seperti kenaikan harga komoditas dan masalah domestik seperti peningkatan permintaan. Bank Indonesia, melalui kebijakan moneter, telah mengambil langkah-langkah penting untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi. Namun, upaya ini perlu diimbangi dengan reformasi struktural yang lebih mendalam untuk memastikan pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun