AA-GYM  yang sempat mendapat cemoohan karena pernyataan beliau di acara ILC ( TV one)  yang bertendensi memojokan Ahok sebagai penista agama, padahal kasus Ahok sedang di proses oleh aparat hukum sebagai tersangka dugaan menistakan agama . Barangkali AA- Gym ingin mendapatkan simpati sebagian besar umat Islam dengan kasus Ahok, tetapi justeru pernyataan AA-Gym membuat sebagian besar masyarakat semakin tidak simpati terhadap beliau. pernyataan AA-Gym jauh sekali dibandingkan dengan ulama atau kiai yang lain seperti Gusmus yang mengajarkan kasih sayang, damai, teduh dan  sikap memaafkan.
 Pada aksi 2 Desember 2012 di Monas, pernyataan AA- Gym menyejukan dan menyadarkan bahwa Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku dan agama, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Nasehat  AA- Gym dengan mengambil contoh  bangunan Monas yang dibangun dengan beton bertulang yang terdiri dari campuran besi,  semen, kerikil  dan air. Air yang lembut  menjadi pengikat material yang lain menjadi bangunan yang kokoh tidak tergoyahkan sampai puluhan tahun. Contoh yang disampaikan AA- Gym, bangunan beton yang terdiri dari berbagai macam material yang berbeda  itu mengingatkan kembali umat bersatu untuk menerima  kemajemukan sebagai kekuatan  dan mencari penyelesaian masalah dengan kelembutan bukan kemarahan, supaya tetap kokoh.
Semoga perubahan kenetralan AA-Gym bukan karena diberi informasi oleh Kapolri bahwa  aksi super damai 212 ( 2 Desember  2016) dimanfaatkan oleh kelompok lain untuk tujuan politik tertentu, namun lebih karena kesadaran bahwa sebagai seorang ulama harus bijaksana yang selalu membawa kedamaian, keteduhan, cinta dan mengajak umat untuk pasrah kepada Allah dan bukan menyelesaikan masalah dengan cara sendiri. Hanya Allah yang mampu menyelesaikan masalah bangsa ini, semoga A- Gym menyadarkan umatnya  bahwa aksi damai mudah sekali ditunggangi  oleh kelompok masa lain yang memiliki agenda politik tertentu yang akan memporak porandakan kehidupan berbangsa.
Kalau agama sudah digunakan untuk mengajarkan kebencian dan balas dendam atau kegeraman kepada kelompok tertentu atau oknum tertentu. Peran AA-Gym dan ulama /rohaniwan lain untuk menyadarkan umatnya kembali ke jalan yang benar, diperlukan kearifan untuk membedakan masalah keagamaan dengan masalah bernegara atau masalah hukum. Di negeri ini banyak kelompok yang memiliki kepentingan politik dan ekonomi menggunakan berbagai cara untuk mengamankan tujuan mereka.Bahkan masalah SARA dikemas sedemikian rupa sehingga masyarakat  bawah dapat digerakan dengan mudahnya untuk melakukan gerakan masa.
Dengan pernyataan AA-Gym yang damai, sejuk dapat menyadarkan umat untuk tidak mudah dimanfaatkan kelompok tertentu dengan menggunakan isu-isu SARA.
 Rakyat  menyadari bahwa bangsa Indonesia berhasil mencapai kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai  sampai hari ini karena kemajemukan rakyatnya yang hidup berdasarkan  UUD 45, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Kondisi seperti  ini adalah suatu realitas sejarah yang tidak dapat diingkari oleh siapapun.
Masalah utama bangsa Indonesia adalah kemiskinan, ketidak adilan, korupsi  dan bukan masalah SARA, diharapkan  para ulama, rohaniwan,politisi dan tokoh masyarakat untuk selalu mengingatkan bahwa rakyat harus bersatu untuk mencapai masyarakat yang adil makmur sejahtera, tugas ulama dan rohaniwan dan tokoh masyarakat  menciptakan suasana yang damai, penuh kasih sayang dan saling memaafkan, dan tidak mencampurk adukan urusan politik dengan Agama/SARA.
Semoga Indonesia menjadi negara yang aman, bebas korupsi  dan rakyatnya sejahtera, kita semua diharapkan berperan serta menjadi pelaku sejarah untuk Indonesia yang lebih baik, terimakasih AA-Gym telah mengambil peran yang bijaksana dalam aksi super demo 212, peran AA-Gym menjadi catatan sejarah bangsa yang akan dikenang oleh generasi berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H