Sedangkan untuk hewan tertua yang berada di bumi, salah satunya Adwaita. Adwaita merupakan Penyu raksasa. Sayangnya, Adwaita ini meninggal pada bulan Maret tahun 2006 dengan usia 255 tahun. Adwaita ini meninggal di Kebun binatang Allpore, Kolkata, India. Adwaita mungkin saja menjadi hewan terestrial tertua di dunia. Penyu tertua lain yang pernah hidup di bumi ini adalah Tu'i Malila. Sayangnya Tu'i Malila mati pada umur 188 tahun pada bulan Mei pada tahun 1965. Jika ada penyu tertua, maka selain itu ada orangutan Sumatra tertua. Usia orangutan ini tidak terlalu lama jika dibandingkan dengan penyu yaitu hanya 55 tahun, orangutan ini meninggal pada bulan Desember tahun 2007.
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa tumbuhan memiliki usia hidup yang lebih lama daripada hewan. Jika kita pikirkan sebabnya, kemungkinan besar hewan hewan tersebut mati karena adanya predasi. Hewan bisa memburu sesama hewan, hal tersebut berkemungkinan untuk mengurangi usia hidup hewan. Berbeda dengan tumbuhan, tumbuhan tidak memakan sesamanya tumbuhan. Selain itu, hewan juga dapat diburu manusia dengan contoh punahnya beberapa spesies hewan di bumi karena ulah manusia.
Pendapat lain disampaikan oleh Lieven De Veylder. Pendapat nya menyatakan bahwa datanya menunjukan bahwa sel batang tumbuhan tertentu ditemukan kurang sensitif untuk kerusakan DNA daripada tumbuhan lain. Padahal sel batang merupakan sel yang sangat penting untuk pelanjutan generasi sel baru. Sel batang ini berada pada frekuensi tinggi dan memiliki karakteristik yang unik. Selain sel batang ini, akar tanaman juga menjadi tempat sel yang mengontrol. Selain sel ini Untuk hampir 20 tahun, ilmuwan di seluruh dunia telah mempelajari sel batang ini dan semua sel pengontrolnya.
Ada juga berita yang mengabarkan bahwa tanaman memiliki potensi untuk tidak dapat mati. Mereka menyatakan bahwa kunci untuk mendapatkan jangka hidup yang lama adalah untuk memiliki jangka hidup sel batang yang lama juga. Kunci untuk usia yang lama yang kedua adalah, sesuatu yang dinamakan "ModularDevelopment" . Modular development ini dapat kita lihat di pohon pohon. Kita dapat meliihat bagaimana cabang baru diproduksi di dekat pucuk pohon, bagaimana pola pembangunannya seperti nya berulang ulang. Semuanya terdiri atas batang, daun dan tunas. Hal ini memiliki meristem, hal  yang sama terjadi di bawah tanah. Hal itu adalah cabang akar baru yang sedang di produksi terus menerus. Hal ini adalah beberapa contoh dari "ModularDevelopment" . Kunci untuk memiliki usia yang lama yang ketiga adalah dormansi. Kemampuan beberapa organisme hidup untuk mematikan atau memperlambat pertumbuhan dan aktivitas metabolisme untuk sementara. Untuk hewan, hal ini dapat dibilang seperti hibernasi. Hal ini juga sama seperti astronot untuk dapat bertahan di penerbangan luar angkasa yang sangat lama. Di tanaman, mereka melepaskan daun mereka di musim dingin, memperlambatkan waktu biologis mereka, juga memperlambat penuaan mereka. Kombinasi yang unik dari "Modular Development" dan dormansi memperbolehkan mereka untuk menolak penuaan.
Hal lain yaitu adanya dinding sel yang melapisi tumbuhan.  Hewan tidak memiliki dinding sel, tetapi mereka memiliki lapisan yang dinamakan membran sel. Dinding sel membatasi ruang sel untuk membesar, selain itu, dinding sel juga berperan untuk melindungi organel organel sel yang berada di dalamnya. Contohnya, dinding sel mencegah adanya kelebihan air yang masuk ke dalam sel. Hal ini juga dapat dijadikan alasan kenapa tumbuhan hidup lebih lama. Sel yang terlindungi pastinya akan hidup lebih lama jika dibandingkan dengan sel yang  tidak dilindungi. Dinding sel tidak hanya melindungi sel, tetapi juga memberi bentuk sel dan mempertahankannya. Tentu hal tersebut membuat sel menjadi kaku atau tidak sering bergerak. Selain adanya dinding sel, didalam dinding sel terdapat vakuola. Vakuola adalah ruang didalam sel yang isinya adalah cairan.  Cairan ini adalah air, didalamnyua terkandung zat-zat seperti enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa. Vakuola ditemukan didalam semua sel tumbuhan, namun vakuola tidak ditemukan didalam sel hewan dan bakteri. Tetapi vakuola masih bisa ditemui di hewan tingkat uniseluler rendah. Keberadaan vakuola pada tanaman berkemungkinan untuk lebih mempertahankan sel tersebut. Selain dinding sel dan vakuola, ada lisosom. Salah satu peran lisosom adalah autolisis. Autolisis adalah aktivitas yang dilakukan sel dengan mematikan sel yang dianggap berbahaya. Lisosom terdapat pada sel hewan, tidak ada pada tumbuhan, sehingga autolisis tidak terjadi pada tumbuhan.
Terimakasih telah membaca artikel buatan saya, semoga artikel ini dapat berguna bagi anda dan dapat memperluas wawasan anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H