Mohon tunggu...
Stephanie Maria Mantiri
Stephanie Maria Mantiri Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Menuangkan imajinasi ke dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia

22 Juni 2022   23:54 Diperbarui: 22 Juni 2022   23:55 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Manusia,
Makhluk sempurna katanya
Diciptakan menurut Rupa-Nya
Dihembuskan napas untuk raganya

Bintang di langit tak terhitung jumlahnya
Begitupun si sempurna yang dipanggil manusia
Tetapi pertanyaan mengambang di udara
Berapa banyak yang masih memuliakan-Nya?

Seringkali manusia
Terjerat akan nikmat dunia
Terantai ego bermata licik
Bersama ambisi yang picik

Darah yang mengalir dalam tubuh sudah kering
Tergantikan oleh nafsu setinggi tebing
Berdoapun tidak sering
Jiwa hancur berkeping-keping

Wahai manusia,
Pernahkah engkau membangun siasat?
Mengapa sekarang dirimu tersesat?
Dosa-dosa sudah terpampang dan terpahat

Rimba kehidupan memang tempat engkau bertarung
Sang Pencipta berulang kali memanggil dengan lantang
Berharap didengarkan agar engkau pulang
Dan janganlah sampai dirimu terkurung

Ingatlah bahwa
Iblis busuk menjilatmu dengan tipu daya
Agar kau mau mengikut raganya
Hingga kekal dalam api neraka

Wahai manusia,
Luruskanlah pandanganmu
Benarkanlah arahmu
Berbicaralah dengan Tuhanmu

Ketika iman luntur akan keserakahan
Disitulah kau memudarkan kehadiran Tuhan
Janganlah ludahi lagi kesucian
Jagalah sampai engkau kembali disucikan

Kembalilah,
Tuhanmu ingin bicara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun