Aku telah terjerat
Pada suatu ikatan
Hingga akal sehatku menghilang
Dan tak mampu lagi mencegat
Ketika aku memandang
Aku ternyata berada di ambang
Ambang kewarasanku yang terkoyak
Bersama dengan penjeratku yang menyalak
Aku barus berhati-hati
Karena penjeratku berbisa
Aku dapat diracunnya tanpa henti
Memang ia tak punya hati
Pikiranku berjalan di air keruh
Seolah tanpa ruh kehidupan
Aku hanya tinggal mengikuti
Arus deras yang membawaku sampai mati
Rasanya tiada lagi jalan keluar
Aku terus berputar pada jalur yang sama
Karena ia ingin terus bersama-sama
Ragaku seolah tercakar
Tapi apabila,
Sang penjerat pergi
Rasanya aku juga tak bisa lagi
Untuk hidup dalam nyawa
Aku juga tak hanya berdiam diri
Apabila ia berteriak nyaring
Akanku tatap dengan mata nyalang
Dunianya kubuat hancur di tanganku sendiri
Tanpa kusadari
Akupun makhluk berbisa
Jeratan-jeratan juga perlahan terbangun
Tak akan kau lolos sedetikpun
Ternyata
Aku dan sang penjerat saling meracuni
Atas nama cinta yang mumpuni
Kujerat kau selamanya
Satu hal yang sudah pasti
Tanpa diragukan sedikitpun
Bahwa hubungan ini,
Beracun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H