Aku terantuk batu besar
Terjelembab meringis sakit
Tak masalah bagi diriku
Seribu lembah sudah kulalui
Cemooh orang sakit rasanya
Pisau tajam menunjukku berang
Hati kecil teriris perlahan
Nasihat busuk jadi dalih ampunan
Semangatku menyala sepanas api
Walau kadang dirundung ludah cacian
Walau kadang disambut hujan air mata
Aku buat bendunganku sendiri
Mereka bilang aku rongsokan
Tak akan mungkin berubah jadi intan
Mereka tidak pandai memilah
Rongsok bisa jadi berharga
Aku bilang aku pejuang
Berjuang atas kemauanku
Berjuang atas kebebasan diriku sendiri
Bebas dari cercaan kotor
Sepuluh kali bumi kuitari
Bumi belum merestui
Tanganku masih berpegang
Pada ujung tebing harapan
Ada milyaran hari berlari
Hitunglah bintang di langit
Hingga bintang terakhir kusebut
Aku berhenti saat itu juga
Aku tak pernah tahu
Kapan perjuanganku selesai
Tekadku berjarak dari binasa
Musnahlah kata putus asa
Walau hanya makhluk fana
Aku ingin berguna
Seperti bejana yang melindungi air
Berjuang tiada akhir
Aku tak sabar menanti masa depan
Menanti waktuku jatuh kembali
Jatuhku memang sudah biasa
Bangkitku amat luar biasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H