Mohon tunggu...
dr. Stephanie Aurelia Santoso
dr. Stephanie Aurelia Santoso Mohon Tunggu... Dokter - Tenaga Kesehatan

Seorang dokter yang berminat dalam memberikan informasi kepada masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mata bagi Kehidupan

18 Oktober 2019   17:28 Diperbarui: 18 Oktober 2019   20:41 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: iapb.org

Mata adalah salah satu organ penting bagi kehidupan manusia. Mata berfungsi sebagai organ untuk melihat warna warni dunia, serta interaksi secara sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Seberapa sering kita melakukan pemeriksaan mata dengan tujuan untuk mendapatkan pengelihatan optimal? Gangguan pengelihatan dapat dialami oleh anak-anak dan orang dewasa bahkan sampai lanjut usia. Gangguan pengelihatan memberi dampak negatif tidak hanya terhadap individu tetapi juga keluarga, bahkan sampai menyebabkan kebutaan. Hal ini tentu saja berdampak kepada masalah sosioekonomi.

Tanggal 10 Oktober 2019 kemarin kita merayakan hari kesehatan mata sedunia, yang disebut sebagai "World Sight Day". Hari ini jatuh setiap hari kamis minggu kedua di bulan Oktober. Data dari WHO menyebutkan paling sedikit 2,2 miliar orang mempunyai gangguan pengelihatan, di mana 1 miliar orang dengan gangguan pengelihatan dapat dicegah. Pemahaman tentang kesehatan merupakan sebuah investasi untuk mencegah disabilitas dan meningkatkan produktivitas.

Survei yang dilakukan pada tahun 2014-2016 dengan metode RAAB (Rapid Assessment of Avoidable Blindness) di 15 provinsi di Indonesia, menyatakan bahwa prevalensi kebutaan pada penduduk di atas 50 tahun mencapai angka 3%. Penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia adalah katarak yang belum dioperasi (82%) dengan prevalensi 1,6%. Lebih dari 90% kebutaan di Indonesia meruapakan kebutaan yang dapat dihindari.

Lalu apa langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai pengelihatan yang optimal? Pemerintah mempunyai program "Vision 2020: Right to Sight", sebuah program global yang digagas oleh WHO yang bertujuan untuk eliminasi penyebab kebutaan sebagai masalah di masyarakat pada tahun 2020.  Program ini mempunyai tiga strategi: (1) mengontrol penyakit, (2) pengembangan sumber daya manusia yang memadai, (3) infrastruktur dan teknologi yang memadai.

Sebagai masyarakat langkah apa yang dapat kita lakukan untuk mendukung program ini? Pertama, melakukan gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat salah satunya dengan berolahraga secara rutin dan teratur serta makan makanan yang bergizi seimbang. Salah satu contoh adalah diabetes yang sering didapatkan pada masyarakat. Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kekeruhan pada lensa bahkan gangguan pada saraf mata.

Kedua, melakukan pemeriksaan mata secara berkala. Pemeriksaan mata berkala dapat menjadi sebuah tindakan untuk deteksi dini gangguan pengelihatan dan kontrol penyakit. Pertambahan umur dapat memicu permasalahan pada mata. Permasalahan yang sering terjadi pada anak-anak adalah penggunaan kacamata. Hal ini dapat dipicu karena era globalisasi, dimana penggunaan teknologi gadget sangat mempengaruhi kemampuan mata untuk melihat. Pada orang dewasa dapat terjadi gangguan katarak, glaukoma, bahkan gangguan pada saraf mata. Semua ini diperlukan kontrol rutin untuk mencegah perburukan dari penyakit yang dapat menimbulkan kebutaan.

Ketiga, masyarakat yang mempunyai permasalahan dengan mata, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit. Seringkali didapati masyarakat kurang memahami penyakit yang diderita dan membeli obat-obat yang dijual secara bebas. Pemakaian obat yang tidak tepat dapat memicu gangguan pengelihatan itu sendiri, bahkan sampai menimbulkan kebutaan permanen.

Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk mempunyai pemahaman terhadap kesehatan mata.

Lebih baik mencegah daripada mengobati,

adalah suatu semboyan yang patut ditanamkan pada diri kita. Pencegahan terhadap penyakit tidak hanya memberikan dampak positif terhadap diri sendiri tetapi juga keluarga dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun