Robert Gagne (1916-2002) adalah psikolog edukasi Amerika, dia dikenal karena teori mengenai Conditions of Learning. Dalam teori ini dikatakan bahwa ada beberapa jenis dan tingkatan belajar berbeda yang membutuhkan jenis instruksi yang juga berbeda.
Gagn mengidentifikasi lima kategori utama dari pembelajaran, yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Gagne dikenal karena sembilan langkah yang disebut peristiwa instruksional untuk menyampaikan kondisi pembelajaran (the conditions of learning). Â
Berikut contoh dari sembilan peristiwa instruksional tersebut dalam tujuan kemampuan intelektual, menemukan relatif minor dari tangga nada Major:
Sembilan peristiwa instruksional dalam menemukan relatif minor dari tangga nada Major:
- Dapatkan perhatian: menarik dan memusatkan perhatian siswa dengan memperdengarkan dan memperlihatkan tangga nada Major dan minor melalui video.
- Identifikasi tujuan: beritahukan tujuan dari pembelajaran yaitu untuk menemukan relatif minor dari tangga nada Major, dan jelaskan juga mengapa materi ini perlu diperlajari.
- Ingat pembelajaran sebelumnya: tinjau pembelajaran sebelumnya mengenai tangga nada Major dan key signatures-nya.
- Stimulus saat ini: pada langkah ini materi baru mulai disajikan, berikan daftar tangga nada minor natural. Minta siswa memperhatikan polanya, jarak antara nada dalam tangga nada minor natural.
- Panduan pembelajaran: siswa diberikan penjelasan mengenai relasi antara tangga nada Major dan minor natural. Kemudian ditunjukkan cara menemukan relatif minor dari tangga nada Major.
- Dapatkan performa: minta siswa untuk mencoba menemukan relatif minor dari setiap tangga nada Major, siswa diberikan lembar kerja.
- Berikan umpan balik: periksa hasil kerja siswa untuk mencari tahu dimana kesulitan siswa dan berikan saran serta arahan tanpa memberikan jawaban secara langsung.
- Menilai kinerja: memberikan skor dan perbaikan untuk mengetahui sejauh mana siswa sudah memahami materi yang diberikan.
- Tingkatkan retensi dan transfer: siswa diminta untuk menunjukkan penguasaan dengan meng-aplikasikan ilmu ke dalam situasi lain. Guru dapat meminta siswa mencocokan gambar tangga nada Major dengan relatif minornya, menentukan apakah gambar dan suara yang ditunjukkan merupakan tangga nada Major atau relatif minornya, dan lain sebagainya.
Kesembilan peristiwa ini seharusnya memenuhi dan memberikan kondisi yang diperlukan untuk belajar, serta berfungsi sebagai dasar untuk merancang instruksi dan memilih media yang sesuai untuk pembelajaran.
Menurut Gagne sendiri, ke-sembilan tahap tersebut tidak dapat dilompati maupun dilewati agar pembelajaran menjadi efektif. Namun pada praktiknya kita tidak selalu memiliki cukup waktu untuk melewati semua tahapan tersebut. Mungkin akan dibutuhkan penyesuaian dalam tahapan agar teori ini dapat kita terapkan dalam pemberian pengajaran.
Namun tidak menutup kemungkinan juga pada akhirnya guru dapat menyelesaikan tahap lanjutannya dengan memberikan tugas. Pemberian feedback dan peningkatan retensi juga dapat dilakukan dengan cara yang sama.
Guru dapat berkomunikasi lebih lanjut mengenai materi dengan siswa melalui email misalnya, atau berdiskusi dalam forum yang disediakan oleh guru. Di era digital ini ada sangat banyak cara yang dapat diberikan untuk memastikan siswa dapat belajar dengan baik melalui berbagai macam media.
Ini kemudian menjadi tugas guru untuk mengeksplorasi dan memberikan petunjuk sehingga siswa dapat belajar dengan efisien baik di dalam maupun di luar kelas. Karena saat kita menjadi guru, kita sesungguhnya tidak hanya memikirkan bagaimana saat siswa belajar di dalam kelas, tetapi juga bagaimana membimbing siswa agar dapat berlatih secara mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H