Mohon tunggu...
Stepanus WB Kapoda
Stepanus WB Kapoda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Pencinta traveling dan kebudayaan yang jatuh hati pada jurnalisme.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Landorundun: Novel Pertama [tentang] Toraja

3 April 2011   07:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:10 3664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul buku : Landorundun

Penulis : Rampa' Maega

Cetakan : Pertama, Ferbruari 2011

Tebal: 248 hal

Penerbit : Senandika, Bandung

Dua puluh tahun silam di sebuah pagi yang berkabut, Engkau merautkan pensilku dengan pisau dapur sambil berkata:"Menyalin itu sama dengan membaca sekaligus menghafal.” Sesuatu yang kemudian bermetamorfosis selama puluhan tahun dalam diriku menjadi rama-rama bersayap jingga.

Untaian kata puitis oleh pengarang novel Landorundun, Rampa' Maega ini dilukis di halaman persembahan untuk ayahandanya, Julianus Samperante. Karya yang diangkat dari legenda lisan dipadu kisah modern ini, “membayar” pesan sang ayah. Kisah lisan  ulelean pare[cerita padi] sang ayah, kini menjelma karya sastra untuk dibaca dan dinikmati publik.

Rampa' Maega, lahir di Rantepao 11 Maret 1980, adalah penulis muda berbakat. Sarjana Kimia dari Universitas Satya Wacana, Salatiga kini berkerja di sebuah pengeboran minyak dan gas di Kalimantan Timur. Landorundun adalah novel perdananya, diterbitkan pertama kali pada Ferbruari 2011 oleh Senandika, Bandung.

Landorundun adalah legenda paling terkenal dalam tradisi lisan rakyat Toraja. Ada kebiasaan yang menjadi "ritual" di kalangan masyarakat petani Toraja, mengisahkan secara turun-temurun silsilah keluarga (ossoran nene’), sering diselingi cerita sarat pesan moral, kepada anak-anak. Para orang tua mempunyai banyak kesempatan untuk bercerita dan berkomunikasi dengan santai dengan anak-anak mereka ketika padi sedang tumbuh di sawah. Itulah sebabnya cerita-cerita ini disebut dengan julukan Ulelean Pare ( ulelean=cerita; pare=padi) Landorundun mengandung pesan moral tentang cinta, perkawinan dan pengorbanan. Mengenai citra dan harga diri. Soal keteguhan pada impian dan kesediaan menerima takdir, serta keterbukaan juga keberanian hidup dengan orang asing.

Landorundun menginspirasi generasi muda, termasuk kaum perempuan Torajaberani menemukan jalan nasibnya sendiri. Terkadang harus menempuh jarak yang jauh dan berliku. Dengan percaya diri penuh, mereka terbuka membangun hubungan, bahkan dengan pria dan wanita dari budaya yang berbeda sama sekali.

Novel Landorundun sendiri memuat secara lengkap salah satu versi legenda tradisonal yang disandingkan oleh pengarang dengan kisah kehidupan modern. Piawai, Rampa' Maega menyajikan menjadi satu jalinan kisah klasik-modern yang kait-mengait.

Legenda

Legenda Landorundun berawal dari kisah Patodenmanik, gadis rantau nan jelita dengan rambut mencapai tumit dan ahli memintal, yangmemutuskan mempertahankan rahat emas pemberian pria kaya bernama Dassiriri tanpa harus menerima pinangan sang pemberi hadiah. Bukan saja pergi ke negeri yang jauh, ia melepas masa lalunya sendiri dengan mengubah namanya menjadi Lambe'susu.

Di negeri jauh ia menyelami takdirnya sendiri, menikah dengan Salogang, pria dari kalangan bangsawan setempat, yang dengan ajaib dipertemukan karena bunyi rahat emasnya. Mereka dikaruniai anak semata wayang, yang kelahirannya sendiri sungguh mengherankan. Dibalut dengan rambutnya sendiri, menyerupai "oto'pune." Ia diberi nama Landorundun (rambut panjang)

Di kemudian hari, Lambe'susu tak sanggup melawan nasibnya: putri yang diimpikan menikah dengan kerabatnya sendiri, malah pergi diboyong pria asing dari negeri seberang lautan.

Seperti ibunya, Landorundun tumbuh menjadi gadis jelita dengan mahkota rambut panjang nan indah. Ia tumbuh menjadi pelangi bagi Rannu La'bi', obsesi bagi Tangke Kila’ dan target bagi Bendurana.

Rannu La’bi lahir, tanpa dia minta, dari keluarga pa’anakan (hamba) yang mengabdi pada keluarga Salogang. Ia diam-diam menaruh hati pada Landorundun. Realita adat mengikatnya untuk tahu diri. Anak dari kalangan 'pa'anakan  pantang menikah dengan putri bangsawan seperti Landorundun. Rannu La'bi bisa menerima konsekuensi itu, dan cukup mengagumi kecantikan tanpa pernah bisa menggapainya.

Saat sama ia gusar jika Landorundun jatuh ke pelukan Tangke Kila', pria kaya yang dengan sombongnya berpikir dengan hartanya bisa memperistri Landorundun.

Terbesit harapan di sudut hari Rannu La'bi setelah Lambi' Kila' , yang berniat

mencelakai dirinya, akhirnya mati secara tragis dalam suatu upacara "maro", melukai diri sendiri.

Rannu La'bi tak kuasa menolak takdirnya sendiri ketika muncul Bendurana. Pria asing ini telah datang dengan satu misimempersunting pemilik rambut yang melilit pesussu’ bulaan. Rannu La'bi dengan segera mengetahui, ini adalah takdir alam. Sebab, pria ini telah menemukan pesussu’ bulaan, hadiah yang diberikannya dengan tulus kepada Landorundun.

Suatu ketika pesussu' itu terjatuh dan terbawa arus sungai bersama rambut Landorundun yang tercabut. Bendurana dengan ajaibmenemukan benda kesayangan Landorundun itu. Rambutdengan panjang tujuh belas depa, tiga ratus jengkal telah menjadi pedoman Bendurana memulai pencarian dengan armada besar, lembang sura' (perahu berukir).

Bendurana dengan mudah manaklukkan hati Rannu La'bi. Tetapi tidak dengan Landorundun, apalagi sang ibu. Melalui upaya kolosal “ ussapan salu”, membendung sungai, dikisahkan Bendurana akhirnya berhasil. Namun,ketikaLandorundun akhirnya dibawanya pergi, Lambe'Susu' menangis dan maratapi nasibnya sendiri di suatu tempat, yang kemudian diberi nama Matabongi.

Kisah Landorundun modern dirajut dari perjumpaan, dan perasaan cinta yang sulit dilukiskan antara Kinaa Landorundun dan Bendurana. Kinaa seorang gadis blasteran Indonesia-Australia yang tinggal dengan ayah dan ibunya di Bali dan terbang ke banyak tempat untuk bisnis benda-benda antik. Bendurana adalah seorang pemuda yang terobsesi kisah Landorundun. Seorang sarjana pertambangan dengankarier bagus di perusahan asing di Jakarta yang memutuskan pulang kampung menjadi guru. Bendurana sendiri seakan-akan telah ketiban inspirasisebagaimomentum menuntaskan proyek penulisan kisah legenda Landorundun melalui blog pribadinya.

Kisah tetang Kinaa Landorundun bermula dari gelisah dirinya mengenai masa depannya, tentang pendamping hidup dalam perbincangan dengan sepupuhnya di tengah semarak festival Jacaranda diAustralia.

Perkenalan keduanya melalui blog dan berlanjut ke situs jejaring sosial, mengawali hubungan sekaligus pencarian. Kinaa memutuskan berkunjung ke Toraja. Ada sesuatu yang mendorongnya ingin menemuai teman barunya, Ben. Selain itu, cerita mengenai Landurundun yang ditulis Ben membangkitkan minatnya inginmelihat Toraja dari sisi lain.

Di Toraja, Ben menuntun Kinaa menikmati sensasi arung jeram di Sungai Maiting yang terkenal itu. Kinaa tanpa canggung tenggelam dalam keramaian dan energi Pasar Pagi, pasar tradisional di kota Rantepao. Ben juga mengajaknya melihat Toraja dari atas dan menghirup hawa sejuk dari lereng Gunung Sesean. Semua, termasuk perbincangan mengenai kisah Landorundun, semakin menggiring keduanya pada perasaan anehbercampur penasaran yang makin dalam.

Kinaa kembali ke Bali dengan pertanyaan tentang perasaannya sendiri terhadap Ben dan sebaliknya. Ada perasaan tak rela bagi Kinaa bahwa hubungan dengan Ben berakhir tanpa arah.

Di Bali Kinaa ingin berbagi dengan ayahnya soal Ben dan kunjungannya. Tetapi sesuatu yang tak pernah dia bayangkan meluncur dari mulut ayahnya sendiri.

"Nama Londorundun ayah pilih menjadi nama kamu agar itu menjadi simbol untuk semua mimpi yang terwujud,"kata ayahnya.

Curhatan ayahnya membawanya bertemu lagi dengan Ben. Kali ini di samping seorang lelaki renta yang tengah terbaringdi rumah sakit Stella Maris di Makassar. Butiran air bahagia terjatuh dari mata lelaki tua itu demi menyaksikanputeranya yang hilang telah kembali. Kinaa dan Ben hanya bisa saling menatap dengan perasaan campur aduk.Siapa pernah menyangkah, ayah mereka adalah anak kembar dari lelaki ini?

Ben dan Kinaa akhirnya menyadari bahwa tanpa mereka ketahui telah mewarisi mimpi orang tua dan masa lalunya yang menjadi rahasia.Takdir membawa mereka bertemu dan menerima Londorundun dan Bendurana mereka masing-masing.

Sayangnya penulis tak cukup mengeksplore konflik-konflik yang sebetulnya bertebaran dalam cerita ini, sehingga pembaca kurang bisa mendapatkan karakter yang kuat pada masing-masing tokoh dalam novel ini.Selain itu, tidak cukup konsisten penulisnya menjelaskan istilah dan tempat-tempat yang disebut dalam novel untuk para pembaca umum. Walaupun proses penulisan novel ini memakan waktu lama untuk riset dan penulisan, penulis tentu saja akan banyak menemui kesulitan mengidentifikasi nama dan lokasi, terutama karena tempat-tempat itu kadang-kadang bercampur dengan mitos.

Secara umum, novel ini enak dibaca.Pembaca juga akan tergugah nuraninya karena keindahan bahasa, kekuatan deskripsi, danriset mendalam oleh penulisnya. Selain itu, ucapan-ucapan populer dan khas Toraja, yang secara apik disandingkan ungkapan bahasa Indonesia dan Inggris terasa akrab dan membangkitkan memori. Terutama bagi pembaca Toraja.

Landorundun, membawa kita pada pada masa lalu sekaligus masa kini. Tidak saja menghidupkan kembali memori tetapi juga keindahan alam dan budaya Toraja hingga kini.

Pencarian Ben dan Kinaa pada asal-usul mereka membantu pembaca menengokimpian yang terukir dalam nama pemberian orang tua mereka sendiri.Sudah pasti, Novel ini akan membantu pembaca bercermin padakearifan, nilai-nilai tradisi kehidupan keluarga Toraja di masa silam dan dan kini.Dengan segala keunikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun