Mohon tunggu...
I Gusti Putu
I Gusti Putu Mohon Tunggu... -

Stenlist - Sepeda Tenaga Listrik

Selanjutnya

Tutup

Money

Stenlist, Bisnis Sepeda Tenaga Listrik untuk Ketahanan Energi Indonesia

18 Desember 2014   17:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Permasalahan kelangkaan bahan bakar minyak dan tingkat kemacetan di kota besar yang semakin meningkat. Dengan meningkatnya bahan bakar yang dikonsumsi oleh masyarakat, maka masyarakat bahkan duni akan membutuhkan transportasi alternatif. Sepeda listrik merupakan salah satu transportasi alternatif yang saat ini industrinya semakin berkembang di dunia. Di Indonesia pun mulai bermunculan penjual-penjual sepeda listrik, salah satunya adalah Stenlist.

Stenlist memberikan beberapa pilihan model, sepeda listrik pria, sepeda listrik wanita, sepeda listrik lipat/anak. Kelayakan dari sisi keuangan dapat dibuktikan dengan tingkat profitability index sebesar 1,26 dan payback period dalam jangka waktu 3,73 Tahun. Aliran kas selama waktu ekonomis yaitu 5 tahun juga menunjukkan hasil positif pada setiap tahunnya sehingga memungkinkan Stenlist untuk bertahan dan mulai mengembangkan bisnis sepeda listrik untuk menjadi skala yang lebih besar.

Dengan harga yang kompetitif dan pelayanan yang berkualitas serta profesional, Stenlist dapat bersaing dengan sepeda listrik lain. Beberapa tahun kedepan, bisnis sepeda listrik semakin berkembang dan menjadi salah satu industri besar selain kendaraan bermotor. Stenlist akan bertumbuh menjadi bisnis alat transportasi alternatif yang inovatif, tanggung, dan terdepan serta mampu membantu program pemerintah dalam menjaga ketahanan energi dalam jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun