sampah makanan yang menumpuk tinggi di berbagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
UMN, Tangerang -- Ketika setiap orang secara sadar membuang sisa makanan, terlihat ribuan tonSisa makanan yang tak dihabiskan menjadi bom atom bagi lingkungan dan mengancam kehidupan bumi dan seluruh isinya, termasuk manusia. Salah satu ledakan TPA yang terjadi pada September lalu yakni TPA Bojong Larang di Pekalongan, Jawa Tengah menjadi bukti nyata.
Titis Jiyan Fitrianti, relawan inti dari Garda Pangan mengatakan bahwa ledakan keras yang terjadi di TPA tersebut diakibatkan oleh gas metana. Pemicu gas metana sendiri berasal dari timbunan sampah dan bersifat mudah terbakar. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang dihasilkan oleh proses penguraian sampah mengalami pembusukan.
“Food waste (limbah makanan) menghasilkan gas metana yang memiliki bahaya 21 kali daripada karbon dioksida,” sebut Titis saat dihubungi melalui Zoom pada Kamis (10/12/2020).
Gas berbahaya yang dihasilkan oleh timbunan sampah, termasuk sampah makanan di dalamnya tak dapat dipungkiri. Namun, adanya kesadaran diri dari manusia untuk peduli terhadap lingkungan dengan melakukan pengelolaan sampah yang baik dan konsumsi makanan secara bijak, setidaknya dapat berkontribusi dalam mengurangi krisis lingkungan.
Isu Limbah Makanan di Indonesia
Limbah makanan atau food waste merupakan sampah yang dihasilkan dari makanan atau sering dikenal dengan sampah makanan. Food waste berasal dari sisa hasil produksi makanan, tetapi lambat laun food waste tidak hanya berasal dari sisa makanan saja.
Bahkan makanan yang diproduksi secara berlebihan yang tidak memerhatikan kapasitas dan intensitas berpotensi untuk dibuang dan menjadi sampah makanan yang tentunya didistribusikan ke TPA.
Dilansir dari situs web Garda Pangan, Indonesia kini menjadi negara penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia. Jumlah sampah makanan yang harus dibuang per tahunnya mencapai 300 kilogram.
Tak hanya dalam bidang lingkungan saja, sampah makanan telah menjadi isu perhatian di bidang sosial. Ironisnya, sebanyak 19,4 juta masyarakat Indonesia yang tidak bisa makan dan harus berjuang setiap hari untuk mendapatkan makanan.
“Terdapat 23 ton potensi makanan terbuang setara dengan 151.000 porsi makanan dalam kurun waktu 2 tahun dari 2017 sampai 2020,” ujar Titis.