Mohon tunggu...
Stella D
Stella D Mohon Tunggu... -

Suka traveling, apalagi yang gratisan :)\r\n@stdenissa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengintip Black House di Chiang Rai, Thailand

27 Oktober 2013   15:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:58 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo, hari ini saya mau cerita tentang Chiang Rai. Belum banyak nih yang kenal sama Chiang Rai, padahal lokasinya tak jauh dari Chiang Mai, kalau naik bis hanya butuh waktu 2-3 jam. Meskipun belum seramai Chiang Mai, tapi ada juga beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi di kota kecil ini. Ada White Temple, Doi Tung, Golden Triangle dan ya si Black House. Black House alias Baan Dam sebenarnya adalah koleksi art project seniman Thailand. Ada satu rumah utama dan beberapa bangunan lainnya. Namanya juga Black House, jadi nuansa di kompleks wisata ini pun kelam dan mistis. Tidak banyak cerita tentang objek wisata ini. Di lokasi pun tak banyak keterangan atau informasi tambahan. Pengunjung hanya datang, berjalan-jalan, dan melihat-lihat koleksi 'seni' yang ada. Ketika pertama kali datang ke mari, awalnya saya kira Black House hanya kumpulan rumah tradisional Thailand, tapi ternyata tidak.

Salah satu bangunan di kawasan Black House

Ini ularnya :( Hampir semua bangunan di tempat ini terbuat dari kayu dengan ukiran artistik. Lalu, di mana lagi letak seninya? Oh, ternyata di dalam bangunan-bangunan tersebut banyak koleksi beragam hewan yang sudah diawetkan. Misalnya, di rumah utama ada beberapa meja panjang, dan di atasnya tergeletak kulit ular dengan ukuran besar. ‘Karya seni' seperti kepala rusa yang dijadikan hiasan dinding mungkin sudah biasa untuk sebagian orang. Mau yang tak biasa? Ada beruang coklat yang dijadikan semacam bed cover. Namun yang dipajang bukan hanya kulitnya, tapi masih lengkap dengan kepala dan bagian tubuh lainnya. Ada pula hewan lain yang dikuliti dan ditaruh di atas meja makan, juga masih lengkap dengan kepalanya. Banyak lagi lah hewan-hewan malang lainnya. Untuk para pecinta binatang, atau orang yang berhati lemah (plus berjiwa seni pas-pasan) seperti saya ini, mending tak usah lah berkunjung ke Black House ini. Kemungkinan tak akan begitu menikmati, sedih sekaligus serem melihat koleksi binatangnya :(

Ini beruangnya, iya, itu masih ada kepalanya

Kalau yang ini buat di meja makan. Kasihan :(

Di sudut lain, ada beberapa kubah kecil berwarna putih. Dari luar terlihat menawan. Tapi isi yang ada di dalamnya ya sama saja, kumpulan aneka benda dari hewan mati.

Penampakan isi salah satu kubah putih

Btw ini dia seniman yang membuat seluruh ‘karya seni' di Black House

Eh kursinya mirip sama kursi yang ada di dalam kubah putih

Ah, sekian dulu deh cerita tentang Black Housenya. Oh iya, untuk bisa berkunjung ke sini tak perlu biaya alias gratis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun