Magelang (10/08/2022) - Dilansir dari temuan yang didapat berdasarkan tes berbahasa Inggris oleh Education First (EF), ef.com -- Indonesia tergolong ke dalam negara dengan kemampuan berbahasa Inggris rendah, menempati peringkat 80 dari 112 negara dalam English Proficiency Index (EPI).[1] Peringkat teresbut bahkan lebih rendah dari tahun 2018 menempati peringkat ke 51.[2] Hal tersebut menunjukkan adanya trend penurunan kompetensi sumber daya manusia di dalam berbahasa Inggris.Â
Â
 Kemampuan berbahasa Inggris menjadi kian penting untuk dikembangkan dan dimiliki oleh setiap orang karena dewasa ini kita memasuki dunia yang kian mengglobal. Globalisasi berimplikasi pada cepatnya arus informasi dan berbaurnya budaya antar negara. Menguasai Bahasa Inggris akan memampukan seseorang untuk mengakses informasi yang ada, memudahkan semua aspek kehidupan dan bidang pekerjaan. Namun demikian, dengan trend yang ada di Indonesia, fenomena globalisasi yang ada terancam  untuk tidak dapat dimanfaatkan pada kapasitas maksimal oleh karena language barrier.Â
 Oleh karena itu penulis, selaku mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro tahun 2022, melakukan sesi mengajar selama satu minggu di salah satu SD di Desa Keji dalam upaya untuk mempersiapkan generasi Desa Keji di dunia yang mengglobal ini. Penulis memilih SDN I Keji dan memberikan pengajaran berbahasa Inggris dasar dengan metode interaktif seperti permainan hangman dan tempel sticky notes berbahasa Inggris pada benda benda kelas.
Sementara dunia kian mengglobal, sumber daya manusia setiap negara harus terus diperbarui untuk menyesuaikan rangka gerak dari globalisasi itu sendiri. Namun demikian, penulis mendapati bahwa anak anak SDN I Keji tidak memiliki guru Bahasa Inggris dan masih belum mampu memahami kosa kata dasar seperti arti arti benda sekitar, maupun kalimat dasar seperti cara memperkenalkan diri. Oleh karenanya, penulis menggunakan sesi mengajar selama satu minggu untuk menanamkan rasa gemar berbahasa Inggris, dan mengajarkan kalimat serta kosa kata dasar kepada anak anak SDN I Keji. Program ini penulis harapkan mampu memberi dasar berbahasa Inggris untuk memahami hal di sekitar mereka, dan diharapkan mampu menyulut semangat untuk terus belajar hingga mereka dapat menguasai Bahasa Inggris di masa depan. Penulis menutup program dengan memberikan keluaran berupa 180 lembar flash card dengan berbagai tema untuk digunakan sebagai sarana pengajaran Bahsa Inggris di SDN I Keji.Â
Penulis : Stephen Kristianto
Â
Editor : Irawati, S.H., M.H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H