Mohon tunggu...
Stefanus Re Sugara
Stefanus Re Sugara Mohon Tunggu... -

member forum game terbesar dan tergila Gamexeon.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Sims, Antara Game dan Realita

2 Juli 2010   03:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:09 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_182844" align="alignleft" width="243" caption="image by twistedboxgaming.ning.com"][/caption] Buat yang hobi maen game seperti saya pastinya tahu tentang permainan bertema simulasi tentang kehidupan satu ini. Membangun sebuah karakter yang mirip bentuk dan rupa manusia dengan segala sifat baik maupun buruk, berinteraksi dengan lingkungan sekitar, memilih profesi atau pekerjaan, asmara, mencari musuh ataupun membangun sebuah keluarga yang baik dan beberapa hal lain seperti membangun sebuah kehidupan layaknya dunia nyata. Game tersebut adalah The Sims. Apa yang ada didalam game tersebut berawal dari sebuah buah pikir brilian dari seorang kreator game bernama Will Wright yang pertama kali dipublish pada 4 Februari 2000 oleh Maxis studio yang bergabung dengan Electronic Arts saat hampir saja mengalami kebangkrutan. Game The Sims berawal saat dimana Will ingin menciptakan sebuah permainan yang menggerakan satu individu berdesain arsitektural yang disebut 'Home Tactics', dimana permainan tersebut memaksa pemainnya harus memiliki kualitas kehidupan yang baik sebagai pribadi meskipun hanya dalam sebuah permainan. Semua permainan The Sims sampai saat ini berfokus pada kehidupan manusia virtual yang memungkinkan kita sebagai pemain mengontrol aktivitas keseharian karakter kita seperti makan, tidur, membaca, menonton tv maupun mandi. Tapi apabila pemain tidak mengontrol kehidupan karakternya? Ya tentu saja karakter tersebut bisa bergerak menurut kemauan sendiri. Disaat mulai lapar otomatis membuatnya mencari makanan di kulkas, atau saat ingin buang air pun pastinya akan menuju kamar mandi dan banyak interaksi lainnya yang mungkin sering dilakukan dalam kehidupan nyata. Hidup tak lengkap jika tak mempunyai uang, didalam permainan ini kita juga diharuskan membuat karakter kita memiliki pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan sebagai penopang hidupnya. Banyak pilihan pekerjaan terdapat dalam game tersebut, menjadi politikus handal, penulis, profesor, dokter, polisi, atlit, artis, dan bahkan sebagai penjahat sekalipun. Setiap pekerjaan memiliki gaji berbeda itupun tergantung pangkat kerja karakter kita, tak perlu resah mendapatkan kenaikan pangkat layaknya kehidupan nyata, kita hanya perlu mengikuti dan menyelesaikan quest untuk percepatan kenaikan pangkat yang secara random akan diberikan. Selain menyelesaikan quest, karakter kita juga harus mempunyai skill yang mencukupi untuk mendapatkan kenaikan pangkat, seperti jika kita memilih menjadi penulis handal diharuskan mempunyai skill menulis yang mencukupi. Masih banyak hal yang akan kita bisa mainkan dan temukan dalam permainan tersebut selain seperti yang disebutkan paragraf diatas. Seperti pelarian dari dunia nyata, apapun yang mungkin tidak bisa atau tidak akan mungkin perbuat dalam realita bisa kita lakukan dalam permainan ini, menjadi orang terkaya, politikus yang kharismatik maupun berselingkuh atau mempunyai musuh satu kota jika mau. Tidak perlu takut game ini akan tamat seperti pada permainan lain, karakter kita telah tutup usia karena tua maka kita akan bisa mengontrol istrinya, anaknya, cucunya sampai cicit-cicitnya jika kita mau membuat karakter kita berkeluarga kemudian mempunyai anak atau bisa juga hanya dengan mengadopsi bayi. Game-game action tidak selamanya game terseru untuk dimainkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun