Â
Berbagai makanan jajanan pasar mempunyai cita rasa yang khas tersendiri, Bahkan banyak cerita unik di dalamnya, termasuk kueÂ
pukis. Walaupun sudah jarang kita temui di penjual sekitar, namun kini kue pukis ada di jalan Minggiran ini.
Di jaman saat ini, siapa sih yang nggak kenal dengan kue pukis. Meskipun kue legendaris satu ini adalah kue tradisional, namun sampai kini masih banyak peminatnya.
Bentuk dan warna yang khas, membuat kue pukis sebagai jajanan kue basah yang populer dan mudah didapatkan dengan harga terjangkau.
Kue pukis ternyata akulturasi dari kue waffle. Â Jika dilihat dari sejarah, kue berbentuk setengah lingkaran ini pada awalnya merupakan jajanan khas pasar di Desa Sampang Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Kue yang mempunyai banyak penggemar karena memiliki cita rasa yang unik dari kue kue yang lain. Kue pukis ini memiliki rasa manis, tekstur lembut dan menggoda.
Kue pukis tidak termakan zaman. Meskipun kue pukis kue tradisional, kue pukis tetap eksis ditengah gemparnya kue-kue modern. Kue pukis terbuat dari adonan yang berasal dari tepung terigu, gula pasir, santan, telur,dan ragi yang diaduk menjadi satu kemudian dituangkan ke dalam cetakan pukis lalu dipanggang, setelah itu dicampur dengan taburan meses.
Dahulu, kue pukis tidak ada topping seperti sekarang. Kue pukis yang memiliki bentuk setengah lingkaran, bagian bawahnya berwarna coklat, dan bagian atas berwarna kuning. Biasanya diberi topping dengan butiran meses atau keju diatasnya.
Nah, seiring berjalannya waktu, seiring resep kue pukis pun mengalami modifikasi rasa dan warna hingga memiliki tampilan semakin menarik. Kue pukis ini banyak dikreasikan dengan rasa baru yang kekinian seperti rasa green tea,pandan, dan selai-selai rasa buah.