Covid-19 atau Corona sudah jadi primadona internasional semenjak awal tahun 2020. Tentu saja, penyakit yang berawal dari salah satu kota di negeri tirai bambu itu mulai menggerogoti negara-negara lain. Pasien yang sudah terinfeksi sampai saat ini pun sudah membeludak. Tontonan di tiap jenis media berita pun tidak ketinggalan mengabarkan perkembangan dari penyakit ini.
Indonesia salah satunya. Menjadi negara ke sekian yang warganya "akhirnya" mengidap penyakit ini. Walaupun seakan "terlambat" dari negara lain, akhirnya ada pula warga Indonesia yang terjangkit virus corona.Â
Sejak semula virus corona ini merebak secara masif, masing-masing negara mulai mengambil tindakan preventif dan reaktif untuk menghadapinya. Indonesia menjadi salah satu negara yang juga mengambil beberapa tindakan meskipun dalam beberapa hal dirasa masih menimbulkan kekhawatiran.
Baca juga :Â KDRT, Apa Yang Bisa Dilakukan ?
Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh beberapa negara yang warganya telah terjangkit virus ini memang beragam. Masalahnya virus ini tidak hanya bisa diatasi dengan kebijakan kesehatan semata, namun harus juga disertai dengan kebijakan publik.Â
Mengapa begitu? dengan sifat mudahnya virus ini tertular, berbagai aspek sosial kehidupan pun terlibatkan seperti ekonomi, lingkungan, politik dan lainya.
Dari segi lingkungan, NASA telah melaporkan bawa adanya penurunan drastis polusi di Cina. Hal ini berkaitan dengan di isolasinya kota Wuhan dan takutnya warga Cina berpergian keluar rumah akibat virus corona.Â
Selain itu virus ini juga mulai menjangkiti beberapa tokoh politik sebut saja Wakil Menteri Kesehatan Iran dan Wakil Presiden Iran. Sejumlah kegiatan olahraga dan ibadah juga diambil beberapa kebijakan untuk menghindari makin berkembangnya virus ini.
Lalu kebijakan apa yang diambil oleh Indonesia ?
Salah satu kebijakan publik yang dilakukan Indonesia ialah penurunan harga tiket pesawat. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penururunan tiket pesawat diberikan untuk wisatawan mancanegara dan domestik.Â
Sontak saja hal ini memicu perdebatan. D i saat negara-negara lain mulai membatasi penerbangan dan pembatasan masuknya turis asing ke negara mereka, Indonesia malah melakukan pengurangan harga tiket pesawat.Â
Kebijakan ini dinilai berbagai pihak malah akan membuka kesempatan datang dan berkembangnya virus corona semakin besar. Penurunan harga tiket pesawat dinilai aneh ditengah peristiwa semakin banyaknya penderita yang positif virus ini. Tapi apakah hanya demikian?.
Penurunan harga tiket pesawat sebagai salah satu kebijakan publik yang diambil merupakan salah satu usaha mengurangi dampak dari virus ini. Awal virus corona ini memang hanya berdampak di  masalah kesehatan.Â
Korban-korban mulai berjatuhan bahkan meninggalkan korban jiwa. Namun virus corona ini juga mendatangkan permasalah lain. Ketakutan masyarakat dunia akan penyakit ini menimbulkan isu-isu lain seperti salah satunya isu ekonomi.
Baca juga :Â Nasionalisme Bagai Candu
Masyarakat yang takut terkena virus ini mulai enggan pergi keluar rumah. Hal inilah yang dapat menimbulkan permasalahn ekonomi. Sontak aja ketakutan masyarakat ini mendorong masyarakat dunia untuk melakukan tindakan pasif dalam keseharian mereka.Â
Jangankan berpergian keluar dari rumah, ketakutan akan virus ini juga mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi pembelian pada kebutuhan sehari-hari yang berlebihan dan juga transaksi kebutuhan kesehatan yang berlebihan.
Hal-hal tersebut di atas lah yang dapat menimbulkan kelesuan ekonomi. Benar saja, walaupun Indonesia telah melakukan penurunan harga tiket pesawat sebagai kebijakan publik namun dampak dari ketakutan akan virus ini membuat bisnis travel menjadi lesu.Â
Wakil Ketua / Kabid Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Anton Sumarli, mengatakan bahwa banyak wisatawan yang menunda bahkan membatalkan perjalanan mereka. Kelesuan bisnis travel juga ditandai dengan permasalahan kepegawaian hingga penghematan jam kerja.Â
Baca juga :Â Terorisme Itu Berbentuk Pidana dan Budaya
Kelesuan bisnis travel memang baru satu jenis usaha yang terdampak dalam waktu dekat. Namun dampak-dampak macam inilah yang perlu diminimalisir sejak awal. Sehingga nantinya tidak mengganggu apalagi menghambat perekonomian secara nasional.Â
Bukan tidak mungkin ekonomi nasional suatu negara bisa terganggu dari virus ini. Walaupun persentase kematian dari virus ini masih terbilang lebih rendah namun jenis penyebaran yang mudah antar manusia yang masif telah menyebabkan kekhawatiran dunia yang kian hari makin meningkat.Â
Baca Tulisan Lain di : Dari Catatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H