Perilaku konsumen dalam beberapa dekade terakhir telah mengalami perubahan yang signifikan. Perkembangan teknologi dan globalisasi telah menjadi faktor utama yang memberikan dampak signifikan terhadap perubahan perilaku konsumen. Namun, tidak ada yang dapat memprediksi dampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada tahun 2020. Seperti yang telah di ketahui bersama bahwa pandemi Covid-19 telah mengguncang dunia dan berdampak besar di berbagai sektor kehidupan. Dampak pandemi tersebut meluas ke berbagai sektor, baik ekonomi, pendidikan, kesehatan, pariwisata, lingkungan, bahkan juga memberikan dampak yang signifikan pada perilaku konsumen di seluruh dunia. Dari era pra-pandemi ke era pasca-pandemi Covid-19, evolusi perilaku konsumen menjadi semakin kompleks dan dinamis, seperti dalam hal perubahan pola konsumsi, kecenderungan pembelian online, serta perubahan preferensi dalam produk dan layanan. Lalu, bagaimana evolusi perilaku konsumen dari era pra-pandemi ke era pasca-pandemi Covid-19?
Perubahan Pola Konsumsi
Salah satu perubahan paling signifikan dalam perilaku konsumen di era pasca-pandemi adalah pergeseran pola konsumsi. Â Pada era pra-pandemi, pola konsumsi ditandai dengan konsumsi yang didominasi oleh pengalaman sosial, belanja fisik, dan interaksi langsung dengan orang lain. Namun, pada era pasca-pandemi karena adanya pembatasan sosial dan pembatasan perjalanan yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus selama pandemi berlangsung, konsumen kemudian mulai beralih ke pola konsumsi secara online. Belanja secara online menjadi semakin populer, dan platform e-commerce menunjukkan peningkatan penggunaan yang signifikan.
Selain itu, kebutuhan dan preferensi konsumen juga mengalami perubahan. Saat ini, banyak konsumen yang beralih dari belanja barang-barang mewah atau kebutuhan yang tidak penting menjadi lebih fokus pada kebutuhan dasar seperti makanan, kesehatan, dan kebersihan. Permbelian terhadap produk masker, hand sanitizer, dan produk-produk kesehatan lainnya meningkat secara signifikan. Perubahan pola konsumsi di era pra-pandemi ini yang mencerminkan penyesuaian perilaku konsumen dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.
Nilai dan Prioritas Konsumen Selama Pandemi Covid-19
Nilai dan prioritas konsumen selama masa pandemi Covid-19 mengalami perubahan yang cukup signifikan. Di era pra-pandemi, konsumen cenderung lebih fokus pada aspek harga dan kualitas produk atau layanan. Namun, setelah munculnya pandemi Covid-19, kesadaran akan kesehatan dan keamanan menjadi faktor yang lebih penting dalam pengambilan keputusan konsumen. Konsumen mulai mengutamakan produk atau layanan yang menjaga kebersihan, contohnya saja seperti produk masker, hand sanitizer, dan makanan yang dikemas dengan baik. Selain itu, efisiensi juga menjadi pertimbangan penting bagi konsumen. Misalnya saja sejak adanya pandemi, banyak orang yang mulai beralih ke pembelian secara online dan pengiriman langsung ke rumah. Perubahan nilai dan prioritas ini juga tercermin dalam peningkatan permintaan akan produk-produk sehat, termasuk makanan organik dan suplemen imunitas.Â
Peningkatan Perilaku Belanja OnlineÂ
Peningkatan perilaku belanja online selama pandemi juga menjadi salah satu aspek evolusi perilaku konsumen yang tidak dapat diabaikan. Sebagai bagian dari dampak penyebaran virus Covid-19, masyarakat secara luas telah mengalami perubahan secara signifikan dalam cara mereka berbelanja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cholilawati dan Suliyanthini (2021), menunjukkan bahwa sebelum pandemi Covid-19 menyebar, sebagian besar konsumen melakukan pembelian produk secara langsung di pasar tradisional maupun mendatangi langsung ke minimarket terdekat. Namun selama pandemi Covid-19, aktivitas belanja kebutuhan konsumsi rumah tangga sehari-hari lebih sedikit dilakukan karena adanya pembatasan sosial dan kebutuhan untuk menjaga jarak fisik. Oleh karena itu, kemudian terjadi pergeseran yang cepat ke belanja online. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya permintaan akan platform e-commerce, seperti Lazada dan Shopee, serta peningkatan penggunaan aplikasi pengiriman makanan, seperti GrabFood dan GoFood. Kemudahan dalam melakukan pembelian online, seperti pengiriman yang cepat dan pilihan produk yang lebih banyak, telah menjadi daya tarik utama bagi konsumen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 telah mendorong adopsi belanja online di masyarakat, yang kemungkinan besar akan berlanjut ke era pasca-pandemi.
Perubahan Strategi Pemasaran
Selain perubahan dalam pola konsumsi, terjadi juga pergeseran dalam hal strategi pemasaran atau promosi kepada konsumen. Pada era pra-pandemi, strategi pemasaran dilakukan dengan promosi melalui media tradisional, seperti iklan televisi dan cetak. Namun, dengan adanya pembatasan sosial dan peningkatan penggunaan internet selama pandemi Covid-19, sehingga menyebabkan konsumen lebih terhubung secara digital. Pemasaran melalui media online sering disebut juga dengan digital marketing. Saat ini digital marketing menjadi pilihan  utama  bagi  pemasar  karena  memiliki  beberapa  keunggulan  seperti jangkauannya yang luas, interaktif, informasi yang disampaikan terkini dan up-to-date, serta mudah dan bermanfaat dalam proses pembelian (Adithia & Jaya, 2021). Oleh karena itu, media sosial dan platform digital lainnya saat ini menjadi saluran penting bagi sebuah bisnis untuk berinteraksi dengan konsumen. Bisnis perlu menyesuaikan diri dengan metode komunikasi baru untuk mempromosikan produknya, menciptakan konten yang menghibur dan memberikan nilai tambah bagi konsumen.Â