Hubungan Israel dan Hamas, kelompok militan yang memimpin jalur Gaza baru-baru ini melakukan peperangan selama 10 hari berturut-turut. Kondisi keduanya yang memanas pada akhirnya menemukan jalan keluar.Â
Pada hari ini (21/5/2021), Israel dan Hamas diberitakan telah mengambil keputusan untuk gencatan senjata. Mesir selaku negara mediator menjadi penengah dan memantau kesepakatan gencatan senjata ke Tel Aviv dan Palestina.
Peperangan yang belakangan ini terjadi bahkan telah menewaskan 232 orang, saat Israel mengirimkan serangan udara dan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza. Rumah sakit kewalahan, anak-anak menajdi korban, dan sekiar 75 ribu warga sipil meninggalkan rumah mereka dan berusaha mencari pertolongan dengan cara mengungsi di sekolah maupun bangunan yang dikelola PBB.
Keputusan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diharapkan dapat menjadi sumber 'ketenangan' bagi kedua negara. Gencatan senjata merupakan upaya untuk meredam peperangan, namun status keduanya 'masih berperang'. Itulah kenapa saya sebut bahwa gencatan senjata menjadi sumber ketenangan, namun hanya berlaku sementara.
Baca juga:Â Israel dan Palestina Sepakat Umumkan Gencatan Senjata
Apa Itu Gencatan Senjata?
Gencatan senjata atau dalam bahasa Inggris disebut dengan ceasefire; is a temporary stoppage of a war, atau dapat diartikan sebagai kesepakatan untuk memberhentikan peperangan tidak permanen alias sementara. Gencatan senjata harus disepakati oleh kedua pihak dengan perjanjian-perjanjian yang harus disepakati bersama.
Apakah kedua negara yang mengambil keputusan gencatan senjata sewaktu-waktu bisa berperang kembali?Â
Ya, berdasarkan arti dari gencatan senjata itu sendiri yang menyebutkan pemberhentian perang 'sementara', bisa dipastikan ada kemungkinan peperangan itu kembali dilakukan.Â
Baca juga: Israel Bisa Terjebak Konflik Panjang Palestina 2021 oleh Abanggeutanyo
Gencatan Senjata TerlamaÂ
Namun, sebelum Israel-Hamas memutuskan untuk gencatan senjata, Semenanjung Korea yang saat ini terbelah menjadi dua bagian negara; Korea Selatan dan Korea Utara merupakan negara yang melakukan perjanjian gencatan senjata terlama. Hingga hari ini, situasi kedua negara tersebut masih saja panas.Â
Gencatan Senjata Korea Selatan-Korea Utara: putus-nyambung-putus lagi
Sekali musuh tetaplah musuh. Ada saja kejadian yang membuat Korea Utara garang dengan negara 'Saudara'-nya tersebut. Setelah melakukan tindakan damai di tahun 2018, pada Juni 2020, pihak Korea Utara melayangkan ancaman lantaran Korea Selatan dinilai diam saja saat terjadi gerakan pembelot anti-Korea Utara.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!