Padahal, tokoh nasional perempuan di Indonesia tidak hanya Kartini. Sebut saja Dewi Sartika, Maria Walanda Maramis, Ruhana Kudus, dan Malahayati.Â
Mereka semua berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan berbagai bidang yang berbeda.Â
Namun, mengapa hanya Hari Kartini yang ditetapkan sebagai hari besar nasional?Â
Secara ilmiah, saya belum menemukan jawaban yang pasti mengapa Kartini dipilih sebagai tokoh utama yang mendapatkan gelar hari nasional.Â
Namun, berdasarkan catatan sejarah, tak bisa dipungkiri Kartini adalah tokoh perempuan nasional yang berhasil membangkitkan ide dan gagasannya untuk kepentingan orang banyak, terutama kaum perempuan.
Ide dan gagasan utama R.A Kartini
Ide dan gagasan utama R.A Kartini adalah:
Memerangi kebodohan. Terlihat bagaimana R.A Kartini sangat memedulikan kondisi para perempuan yang tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah. Perjuangannya tersebut dibuktikan dengan didirikannya sekolah wanita pada zaman penjajahan Belanda.
Memerangi ketidakaadilan. Dalam catatan sejarah, pada waktu silam khususnya di daerah Jawa, perempuan masih terikat dengan budaya patriarki. Perempuan pada masa itu hanya dipandang sebagai 'konco wingking' (berdasarkan istilah budaya Jawa terutama Banyumas) posisi seorang istri hanya berkutat pada kehidupan rumah tangga saja.
Baca juga: R.A. Kartini dan Peduli Literasi oleh Ari Budiyanti
'Pemberontakan' Kartini nyatanya tidak sia-sia. Ia berhasil menumpas ketidakadilan yang dialami perempuan pada masa itu.Â
Hari ini, para perempuan bisa mendapatkan hak untuk mandiri dan belajar tidak lepas dari perjuangan R.A KArtini.Â