Mohon tunggu...
Stefani
Stefani Mohon Tunggu... Guru - Stefani

Stefani 25 September Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Montessori dalam Pendidikan

29 Oktober 2021   20:46 Diperbarui: 30 Oktober 2021   00:22 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Metode Montessori adalah salah satu metode pendidikan untuk anak usia dini, didasarkan pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori. Maria Montessori (Maret 1870 -- Mei 1952) adalah seorang pendidik, ilmuwan, dan dokter berkebangsaan Italia. Pada 1900, ia mendirikan sekolah khusus bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar di Roma. Ia menggunakan caranya sendiri dan berhasil mendidik anak-anak tersebut dengan hasil yang baik, seperti anak-anak lain yang tidak mengalami kesulitan. Awalnya perhatian Montessori lebih pada anak usia pra-sekolah. 

Setelah mengamati perkembangan pada anak yang baru masuk sekolah dasar, beliau memulai penelitian baru untuk menyesuaikan pendekatannya terhadap anak usia sekolah dasar. Metode Montessori ini merupakan metode yang sangat berpihak pada kemampuan mandiri anak. Setiap anak memiliki kebebasan belajar dan memilih aktivitas yang mereka ingin lakukan untuk membantu mereka dalam memahami sesuatu. Metode ini juga mendorong anak-anak untuk dibiasakan berpikir kritis, bekerja sama dalam tim, dan mencari tahu pemecahan masalah atau pun solusi sederhana dengan bantuan yang minimal.

Guru di dalam kelas pada metode Montessori adalah hanya sebagai pengarah dan pemberi klarifikasi. Dalam metode Montessori akan ada beberapa percampuran umur anak-anak. Anak yang lebih tua dapat berbagi ilmunya dan mengajarkan anak-anak yang lebih muda. Biasanya dalam metode ini, anak-anak mempelajari banyak hal melalui pengalaman langsung, mereka langsung dilibatkan dan melakukan berbagai aktivitas secara langsung. 

Mereka dapat mempelajari dengan gerakan dan dengan indera mereka. Ketika, anak-anak yang lebih muda melihat kegiatan anak-anak yang lebih tua, mereka terdorong untuk juga mencoba dan melakukan hal yang sama. Anak-anak yang lebih muda akan banyak belajar setelah melihat anak-anak yang lebih tua berhasil memahami dan mempelajari sesuatu. Dalam segi sosial, metode ini menggabungkan berbagai umur di dalam kelas, sangat membantu untuk perkembangan anak-anak usia dini. Mereka akan dapat berinteraksi bersama-sama untuk menghadapi masalah-masalah yang akan mereka temukan di dalam lingkungan mereka.

Di dalam aplikasinya di sebuah bimbingan belajar, metode Montessori ini sangatlah bermanfaat untuk membantu para guru memaksimalkan kemampuan individu anak-anak didiknya. Tidak hanya pemecahan masalah yang diasah, tetapi juga bagaimana mereka mengkomunikasikan apa saja yang sudah mereka pelajari dan pahami. 

Metode ini sangat membutuhkan alat-alat pendukung yang dapat mempermudah dan memperlancar proses belajar mengajar. Tidak seperti metode lainnya, Montessori ini perlu tenaga pengajar yang detail dan sangat kreatif. Para pengajar, harus memastikan bahwa alat-alat tersebut benar-benar dapat diandalkan oleh anak dalam proses belajar mereka. Alat-alat tersebut pun harus aman ("kids friendly"). 

Ada pun kekurangan dari metode ini adalah tentang biaya yang lebih besar untuk memastikan alat-alat yang digunakan adalah sesuai standar keamanan dan sesuai standar fungsi dalam proses belajar mengajar. Serta, kenyataan bahwa mandiri tidak selamanya baik untuk perkembangan anak. Anak pun masih butuh banyak bantuan, pengarahan, dan koreksi dalam memahami dan mempelajari hal baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun