Lev Vygotsky (Zone of Proximal Development)
Lev Vygotsky lahir pada tanggal 17 November 1896, di Orsha, Rusia. Beliau mengambil jurusan psikologi pada tahun 1924 di Institute of Psychology di Moskow. Vygotsky terkenal dengan karyanya yang berhubungan dengan pendidikan dan  tentang perkembangan masa kanak-kanak.Â
Vygotsky percaya bahwa interaksi sosial adalah kunci utama dalam perkembangan kognitif, serta komunitas dan masyarakat membentuk pengertian bagi anak-anak terhadap sesuatu hal. Vygotsky mengemukakan teori perkembangan melalui "Zone of Proximal Development" (ZPD).Â
Zone of proximal development yaitu, perbedaan kemampuan antara yang dilakukan oleh anak secara mandiri dengan yang dilakukan oleh anak dengan bantuan orang lain. Interaksi dengan orang dewasa maupun dengan teman sebaya akan mendorong perkembangan kognitif anak.
ZPD dibagi menjadi tiga yaitu, zona tugas yang tidak dapat diselesaikan siswa, zona tugas yang diselesaikan siswa dengan bantuan orang lain (guru/teman sebaya), dan zona tugas yang dapat diselesaikan siswa tanpa bantuan orang lain.
ZPD merupakan perbedaan antara apa yang siswa mampu lakukan saat ini secara mandiri dengan apa yang dapat dilakukan dengan bantuan orang lain.Â
Dalam ZPD, siswa yang memiliki ilmu,keterampilan, dan kemampuan yang lebih banyak akan berbagi hal-hal yang diketahui dan dipahaminya dalam menyelesaikan tugas bersama teman lainnya.Â
Ada tiga faktor yang mendukung pelaksanaan ZPD: Orang ahli (bisa orang tua serta para guru), aktivitas yang mendukung (di rumah, di sekolah, dan di lingkungan sekitar), serta interaksi sosial (dengan teman sebaya, teman lebih muda atau pun lebih tua).
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sekarang ini secara daring, anak-anak tanpa disadari diarahkan kepada pengajaran berbasis teori ZPD.Â
Dalam pembelajaran secara daring, sesama teman sekelas diharapkan saling membantu untuk belajar dan memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari dari interaksi sosial di lingkungan mereka.Â
Akan sangat membantu melihat solusi-solusi yang ada karena terdapat perbedaan disetiap interaksi sosial di lingkungan anak. Semakin banyak perbedaan yang dapat dipelajari dari sesama teman sekelas, semakin besar peluang untuk mempelajari sesuatu yang baru, tentu saja dengan dukungan seorang ahli yaitu para guru dan orang tua.