Mohon tunggu...
Stefani Maharisti
Stefani Maharisti Mohon Tunggu... Mahasiswa - memenuhi tugas

untuk memenuhi tugas

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menikmati Senja di Kulon Progo

19 Maret 2021   13:23 Diperbarui: 19 Maret 2021   13:27 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkunjung ke Kulon Progo tak lengkap jika tidak menikmati kuliner. Di Kulon Progo sendiri terkenal pemandangan yang indah dan udara yang sejuk.  Kopi Ampirono terletak di perbukitan Menoreh daerah Kulon Progo.  Sekarang ini di Kulon Progo terkenal banyak destinasi wisatanya yang menyajikan pembandangan perbukitan yang sangat indah. Wisatawan sekarang senang mencari tempat-tempat yang menyajikan suatu pemandangan alam seperti pemandangan sawah, perbukitan, bahkan perkebunan. Mereka biasanya mencari tempat untuk menikmati kuliner atau makanan khas dan melihat suatu pemandangan alam. Destinasi wisata di Kulon Progo sekarang sudah banyak dari sungai untuk bermain air, bersepeda, berkeliling perbukitan di Kulon Progo menggunakan Jeep, dan menikmati kuliner dengan pemandangan alam yang indah atau bahkan bersepeda sembari menikmati pemandangan sawah dan menikmati udara yang sangat sejuk di pagi hari hingga sore hari.

Hal tersebut mengingatkan saya pada salah satu wisata yang menyajikan makanan desa dan pemandangan alam yang sangat indah  yaitu Kopi Ampirono. Kopi Ampirono adalah tempat kuliner pertama kali yang ada di perbukitan Menoreh sebelum adanya tempat wisata kuliner yang lainnya di Kulon Progo. Kopi Ampirono terletak di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya yang lumayan jauh dari pusat kota Yogyakarta ini tidak menjadi halangan untuk menikmati kuliner dan pemandangan di Kopi Ampirono. Perjalanan dari pusat kota untuk ke Kopi Ampirono Kulon Progo ini menempuh jarak 21 Km, kurang lebih 45-1 jam perjalanan. Namun, bagi saya dan keluarga Kopi Ampirono tidak jauh lokasinya, karena jarak yang kami tempuh kurang lebih hanya 2 Km dari rumah. Walaupun untuk wisatawan yang ingin ke Kopi Ampirono harus menempuh perjalanan lumayan jauh tidak akan merasakan kecewa karena kita dapat melihat hamparan hijau persawahan yang berada di perbukitan Menoreh ini terasa sangat indah dan udara yang sangat sejuk dan dingin menambahkan suasana hati menjadi tenang.

Kopi Ampirono ini sudah lumayan lama untuk wisata kuliner, walaupun jarak rumah saya dengan Kopi Ampirono tidak terlalu jauh, namun saya baru dapat menikmati wisata kuliner ini baru beberapa minggu yang lalu. Kesibukan saya dan keluarga tidak bisa menikmati wisata kuliner yang sedang digemari oleh wisatawan luar kota. Saat liburan akhir pekan, saya dan keluarga menyempatkan untuk berwisata ke daerah belakang rumah, hal itu sering keluarga saya ucapkan karena lokasi wisata yang sedang trending akhir-akhir ini terletak di bagian belakang rumah saya. Sebelumnya saya dan keluarga berkeliling untuk mencari tempat kuliner yang menurut kita bagus untuk dinikmati. Dari sebelum sampai ke Kopi Ampirono kita disuguhkan wisata kuliner yang lumayan banyak, namun saya dan keluarga memutuskan untuk berkeliling sembari menikmati pemandangan alam dan udara yang sangat sejuk.

Saat kita berkeliling, semua tempat kuliner sudah sangat penuh, karena tidak dipungkiri tempat wisata akan dikurangi jumlah pengunjung. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kerumuman dan menghindari penularan Covid-19 ini. Setelah kami berkeliling sembari mecari tempat kuliner, saya dan keluarga tertuju pada tempat wisata kuliner Kopi Ampirono. Walaupun kami sekeluarga harus menunggu untuk bisa masuk dan menikmati kulinernya. Tidak lama untuk menunggu sekitar 10 sampai 15 menit akhirnya kami sekeluarga bisa masuk ke Kopi Ampirono. Di Kopi Ampirono sendiri sangat ramai, namun masih dalam batasan pengunjung. Kami sekeluarga setelah masuk ke Kopi Ampirono, langsung memesan makanan dan memilih tempat duduk. Selain di sediakan tempat duduk menggunakan meja dan kursi, namun di sana juga di sediakan tempat duduk menggunakan tikar atau biasa di sebut dengan "lesehan". 

Kami sekeluarga memilih tempat duduk menggunakan meja kursi, karena tempat yang sangat penuh dan tanah yang basah sehabis hujan tidak memungkinkan kami sekeluarga menggunakan tikar. Setelah itu, kami memesan makanan, di sana tak lupa di sediakan makanan khas Kulon Progo yaitu Geblek. Selain makanan khas Kulon Progo, di Kopi Ampiro juga menyediakan makanan khas pedesanaan, biasanya di sebut dengan "jajanan ndeso". Daftar menu yang ada di Kopi Ampirono dibilang cukup murah, kita cukup mengeluarkan sekitar 5000 sampai 10.000 rupiah untuk makanan dan minuman. Di sediakan makanan seperti brongkos, lodeh kluwih, lodeh tempe, dan juga lodeh terong, dan lain-lain. Setelah kami sekeluarga memilih makanan, kami menunggu lumayan sangat lama karena antrian yang banyak sehingga kami pun menunggu terlalu lama. Beberapa kali salah satu keluarga kami menanyakan ke kasir, namun makanan belum juga di hantarkan ke meja kami. Selama kita menunggu, tak lama hujan pun turun, kami sekeluarga bergegas untuk mencari tempat yang teduh. Sangat disayangkan, pemandangan alam yang sangat bagus tidak bisa kami lihat, karena tertutup kabut yang lumayan tebal. Setalah hampir 30 menitan, akhirnya makanan yang kami pesan pun datang, namun hujan belum reda. Sembari menyantap makanan dengan berdiri dan menikmati hujan, kami sekeluarga sangat menikmatinya. Setelah kami menghabiskan makanan yang kami pesan, hujan mulai reda namun, kami memutuskan untuk segera pulang karena tempat parkiran dari lokasi makan kami lumayan jauh dan harus melewati anak tangga yang lumayan banyak. Sayang sekali kami sekeluarga tidak bisa menikmati liburan kami.

Setelah beberapa minggu, kami sekeluarga memutuskan untuk liburan akhir pekan, karena beberapa minggu yang lalu tidak bisa menikmati pemandangan di Kopi Ampirono, kami sekeluarga memutuskan untuk kembali kesana untuk menikmati pemandangan alam. Karena kami sekeluarga tidak mau menunggu seperti beberapa minggu yang lalu, kami memutuskan untuk berangkat lebih awal. Seperti biasa, sebelum kami ke tempat tujuan, kami sekeluarga berkeliling menikmati perbukitan Menoreh, sembari menikmati persawahan dan perbukitan, kami sekeluarga bernostalgia. Setelah cukup puas untuk berkeliling, kami sekeluarga menuju ketempat tujuan yaitu Kopi Ampirono. Sesampainya di sana tidak perlu menunggu lagi, kami sekeluarga langsung masuk untuk memesan makanan. Sebelumnya kami sekeluarga memilih tempat duduk, kami memilih menggunakan tikar atau "lesehan" karena kami sekeluarga dapat menikmati santapan makanan sembari melihat pemandangan alam.

Setelah kami memesan makanan, kami menunggu pesanan makanan datang, sembari menunggu kami sekeluarga menimkati pemandangan yang indah, udaranya pun sangat segar. Sesekali mendengar suara burung sawah, suara tersebut menambah suasana yang menyenangkan dan kami sekeluarga mengobrol satu sama lain. Tidak lama pesanan kami datang. Suasana yang sangat mendukung ini, kami menikmati santapan makanan di Kopi Ampirono sangat menyenangkan. Seduhan kopi dan teh hangat menambah suasana yang indah di sana. Selesai kami menyantap makanan, kami sekeluarga tidak bergegas langsung pulang, namun kami menikmati pemandangan hamparan persawahan hijau, yang dilihat sangat menyejukan mata. Tidak lupa juga kami selalu mengambil gambar melalu Camera Handphone kami. Berswa foto bagi kami sangat menyenangkan, karena kami dapat mengabadikan momen yang bahagia bersama keluarga. Di Kopi Ampirono pun juga menyediakan tempat foto dengan background pemandangan persawahan di Kulon Progo. Tidak hanya satu tempat untuk mengambil gambar, namun beberapa tempat seperti anak tangga, dan tempat lainnya dapat dijadikan latar belakang foto.

Kopi Ampirono pun juga menyediakan sepeda onthel dapat berswafoto. Hal tersebut menambah suasana pedesaan yang sangat bagus. Saya pun tidak mau ketinggalan untuk selalu berfoto, bisa dibilang di setiap sudut Kopi Ampirono selalu mengambil gambar. Setelah bersenang-senang untuk berfoto-foto, saya pun kembali ketempat duduk untuk menikmati seduhan teh hangat yang saya pesan tadi. Tidak terasa hari semakin sore, sinar matahari perlahan menghilang. Di Kopi Ampirono juga menyediakan live music , lagu-lagu yang dibawakan oleh penyanyi pun lagu yang bisa dinyanyikan oleh semua orang, jadi semua orang yang ada di sana dapat menyanyi dengan bersama. Suasana yang indah pun sangat terasa saat sinar matahari yang berwana oranye menghiasi langit di Kulon Progo. Saya pun sangat menikmati senja dengan seduhan teh hangat dan gorengan yang hangat juga. Udara yang sejuk dan musik yang dinyanyikan membawa saya terlena menikmati pemandangan alam dari Kopi Ampirono.

Angin yang sepoi-sepoi, menggoyangakan padi dan pohon di sana, seperti sedang mengikuti alunan musik. Kami sekeluarga sangat menikmati senja itu di Kopi Ampirono. Sesekali kami melihat segerombolan burung yang berterbangan seperti sedang menghiasai langit yang berwarna oranye. Pandangan saya seperti melihat lukisan yang sangat indah, tetapi lukisan ini saya bisa merasakan dengan nyata. Sembari menikmati pemandangan, kami pun juga menghilangkan penat setelah beraktivitas berhari-hari, dengan bercanda guaru dengan keluarga, mengobrol, dan lain-lain, dapat menghilangkan penat atau beban yang dirasakan. Kami sekeluarga pun bersenang-senang di Kopi Ampirono, sungguh tempat kuliner yang menyugguhkan pemandang yang sangat indah.

Setelah selesai menikmati pemandangan yang indah itu, kami sekeluarga memutuskan untuk pulang. Sinar matahari yang tadinya berwarna jingga perlahan mulai hilang. Namun tetap pemandangan masih bisa dilihat dengan indah. Setelah itu, kami turun dari perbukitan menoreh tersebut dan meninggalkan Kopi Ampirono. Seperti tak ingin meninggalkan tempat itu, saya selalu melihat Kopi Ampirono dan sekitarnya, sesekali saya mengambil gambar, karena menurut saya terlihat bagus untuk diabadikan. Kami pun melihat hamparan sawah yang hijau, padi yang bergoyang-goyang karena tertiup angin, seperti sedang melambaikan kearah kami sekeluarga, burung-burung berkicau dengan merdunya, dan angin dari jendela mobil yang masuk sangat terasa sejuk sekali. Saat perjalanan pulang, hujan turun dengan rintik-rintik, hal tersebut menambah suasana yang sangat sejuk. Nikmatnya menikmati seduhan teh hangat di Kopi Ampirono, tak lain juga menikmati pemandangan akam yang sangat indah, dengan diwarnai langit senja yang begitu bagus. Langit senja yang indah seperti bak lukisan dari seorang pelukis yang handal dan professional. Kasi sekeluarga sangat senang dapat berkumpul bersama menikmati indahnya ciptaan Tuhan yang amat luar biasa. Perjalanan yang sempat kecewa namun terbayar dengan begitu indah, dengan berkumpul di Kopi Ampirono menikmati dibawah langit senja.

(https://gudeg.net/read/13726/menikmati-menu-ndeso-dan-view-menawan-di-kopi-ampirono.html)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun