"Tanggung jawab adalah harga yang harus kita bayar untuk menjadi bebas," kata Simone de Beauvoir.
Frase ini, meskipun bukan dari konteks bisnis, dapat dijadikan refleksi dan inspirasi mengenai realita dunia kewirausahaan.
Mungkin Anda membayangkan kebebasan finansial sebagai puncak kesuksesan, bebas menentukan sendiri langkah hidup dan pekerjaan.
Memang, menjadi wirausahawan menawarkan cita-cita itu. Namun, jalan menuju kebebasan tersebut bukanlah jalan yang mulus. Ia ditemani oleh sebuah bayangan yang tak terpisahkan: tanggung jawab.
Seperti yang diungkapkan Beauvoir, kebebasan sejati tidak datang tanpa konsekuensi; ia dibeli dengan harga tanggung jawab.
Artikel ini akan mengupas bagaimana filosofi Beauvoir ini berlaku dalam membangun dan menjalankan sebuah bisnis.
Membuka usaha sendiri memberikan kebebasan yang luar biasa. Kita bebas menentukan produk atau jasa apa yang akan kita tawarkan, bagaimana cara kita mengelola bisnis, dan bahkan jam kerja kita sendiri.
Kebebasan ini sangat menggoda, menjanjikan kemandirian dan pencapaian finansial yang tak terbatas.
Namun, di balik kilauan kebebasan ini tersimpan tanggung jawab yang tak kalah besarnya. Kebebasan berwirausaha berarti kita sepenuhnya bertanggung jawab atas segala aspek bisnis kita, termasuk:
1. Keuangan: Menangani arus kas, membayar tagihan, gaji karyawan (jika ada), dan memastikan bisnis tetap memiliki likuiditas.
Kegagalan mengelola keuangan dengan baik bisa berakibat fatal, bahkan menyebabkan kebangkrutan.