Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Penulis - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Guru bisnis online. Berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelita: Menyalakan Cahaya di Tengah Kegelapan

23 Mei 2023   17:06 Diperbarui: 23 Mei 2023   17:19 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pelita, juga dikenal sebagai lampu minyak atau lampu tempel, adalah salah satu perangkat pencahayaan yang paling sederhana dan kuno yang pernah ada.

Sejak zaman purba, manusia telah menggunakan pelita untuk menyalakan cahaya di kegelapan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keunikan dan pentingnya pelita dalam berbagai aspek kehidupan.

Pelita pertama kali muncul ribuan tahun yang lalu, saat manusia pertama kali menemukan minyak sebagai sumber energi.

Minyak diekstraksi dari berbagai bahan seperti tanaman, binatang, atau batu bara, dan kemudian digunakan sebagai bahan bakar untuk menyala di dalam pelita.

Pelita tradisional terdiri dari wadah kecil yang berisi minyak dan sumbu yang dinyalakan untuk menghasilkan nyala api.

Salah satu keunikan pelita adalah kepraktisannya. Sejak dulu, pelita telah digunakan sebagai sumber cahaya yang portabel dan mudah dibawa.

Masyarakat kuno menggunakan pelita saat bepergian di malam hari, dalam ritual keagamaan, atau dalam upacara pernikahan dan perayaan.

Pelita juga sering digunakan sebagai sumber pencahayaan di rumah-rumah sebelum ditemukannya lampu listrik.

Pelita tidak hanya berfungsi sebagai sumber cahaya, tetapi juga memiliki makna simbolis.

Dalam banyak budaya, pelita melambangkan harapan, keberkahan, dan kehangatan. Pelita sering ditempatkan di tempat ibadah atau di rumah untuk memberikan pencahayaan rohani dan mengusir kegelapan dalam konteks spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun