Mohon tunggu...
Steandy Nico Oktabriant
Steandy Nico Oktabriant Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Kemanusiaan melalui Pemikiran Dilthey

9 Januari 2024   02:55 Diperbarui: 9 Januari 2024   03:04 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilhelm Dilthey (1833-1911), seorang filsuf Jerman, merupakan salah satu tokoh penting dalam pengembangan konsep Geisteswissenschaften. Dia menekankan pentingnya pemahaman (Verstehen) sebagai kunci untuk meresapi realitas manusia. Dilthey berpendapat bahwa untuk memahami makna di balik tindakan dan ekspresi manusia, kita perlu menggunakan metode hermeneutika yang mempertimbangkan konteks sosial, sejarah, dan budaya.

Geisteswissenschaften merupakan sebuah istilah Jerman yang secara harfiah berarti "ilmu-ilmu rohaniah" atau "ilmu-ilmu manusia" yang muncul pada abad ke-19 sebagai tanggapan terhadap perbedaan antara ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan manusia. Filsuf Jerman seperti Wilhelm Dilthey dan Johann Gottfried Herder mengembangkan konsep ini, serta menekankan pentingnya interpretasi dan pemahaman dalam memahami manusia. Salah satu karakteristik utama Geisteswissenschaften adalah pendekatan hermeneutika, di mana peneliti berusaha memahami makna subjektif dalam teks atau fenomena kemanusiaan. Dalam penggunaan metode ini, ilmuwan sosial dan humanis berusaha untuk menembus lapisan makna budaya dan sejarah untuk mendapatkan wawasan lebih mendalam. 

Geisteswissenschaften mengakui pentingnya sejarah sebagai kunci pemahaman tentang bagaimana nilai-nilai, norma, dan budaya berkembang dari waktu ke waktu. Melalui penelitian sejarah, para ilmuwan dapat merunut akar masalah sosial, politik, dan budaya yang kita hadapi saat ini. Kajian sastra dan bahasa menjadi pusat perhatian dalam Geisteswissenschaften. Analisis sastra membuka pintu bagi pemahaman mendalam tentang manusia, moralitas, dan struktur sosial. Selain itu, studi bahasa membantu merinci bagaimana kata-kata dan simbol mencerminkan realitas budaya dan pemikiran manusia. Kemudian, filosofi juga memainkan peran penting dalam Geisteswissenschaften dengan menyediakan kerangka konseptual untuk memahami hakikat manusia, etika, dan eksistensi. Pemikiran filosofis memperkaya interpretasi terhadap fenomena manusia dan mempertanyakan nilai-nilai yang mendasarinya.

Pentingnya Geisteswissenschaften dalam Masyarakat Modern.

  1. Pemahaman yang Lebih Dalam: Geisteswissenschaften membantu kita memahami kompleksitas dan keragaman manusia di tengah masyarakat yang terus berkembang. Pemahaman ini dapat menghasilkan solusi yang lebih kontekstual dan bermakna terhadap tantangan yang dihadapi masyarakat.

  2. Pengembangan Kritis dan Etis: Kajian Geisteswissenschaften mendorong pemikiran kritis dan reflektif tentang nilai-nilai, norma, dan praktik sosial. Ini memacu perkembangan etika yang lebih mendalam dan pertimbangan moral dalam menghadapi isu-isu kontemporer.

  3. Keterlibatan Emosional dan Empati: Pemahaman terhadap dimensi emosional manusia, seperti yang ditekankan dalam Geisteswissenschaften, membantu membangun keterlibatan emosional dan empati dalam hubungan antarindividu dan antarkelompok.

Namun di dalam era globalisasi, Geisteswissenschaften dihadapkan pada tuntutan untuk mempertimbangkan dan memahami pluralitas kultural. Bagaimana cabang ilmu ini menyikapi dinamika global dan beragamnya pengalaman manusia di seluruh dunia menjadi pertanyaan yang perlu dijawab. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa Geisteswissenschaften memainkan peran sentral dalam menyediakan wawasan mendalam tentang manusia, kemanusiaan, dan budaya. Dengan menggabungkan aspek-aspek seperti sejarah, sastra, filosofi, dan seni, cabang ilmu ini menawarkan sudut pandang yang beragam dan mendalam terhadap kehidupan manusia. Pendekatan hermeneutika dalam Geisteswissenschaften juga menekankan interpretasi dan pemahaman terhadap makna subjektif, membuka pintu bagi analisis yang mendalam terhadap pengalaman manusia, serta memacu pengembangan etika yang lebih mendalam dan pemikiran kritis, memberikan kontribusi pada pertimbangan moral dalam menghadapi isu-isu sosial dan kemanusiaan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun