Mohon tunggu...
Steandy Nico Oktabriant
Steandy Nico Oktabriant Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Identitas Diri pada Remaja

17 November 2023   21:04 Diperbarui: 17 November 2023   21:12 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di masa remaja adalah masa yang dapat menentukan masa depan. Masa yang dimana dapat melakukan proses dalam menemukan jati diri untuk di masa depan. Jadi di masa inilah merupakan tugas para remaja untuk menentukan identitas diri mereka agar tidak mengakibatkan hasil kebingungan atau krisis terhadap identitas mereka sendiri.

Identitas diri merupakan suatu penyadaran yang dipertajam tentang diri sendiri,yang dipakai seseorang untuk menjelaskan siapakah dirinya, yang meliputi karakteristik diri, memutuskan hal-hal yang penting dan patut dikerjakan untuk masa depannya serta standar tindakan dalam mengevaluasi perilaku dirinya ke semua hal tersebut terintegrasi dalam diri sehingga seseorang merasa sebagai pribadi yang unik dan berbeda dari orang lain dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya.

Menurut pakar psikologi, Erik Erikson menjelaskan bahwa identitas diri adalah suatu individu untuk mengenal serta menghayati dirinya sebagai pribadi sendiri. Sederhananya, identitas melibatkan pengalaman, hubungan, kepercayaan, nilai, dan ingatan yang membentuk perasaan subjektif seorang anak tentang dirinya sendiri.

Identifikasi diri muncul ketika remaja memilih nilai dan orang sebagai tempat dirinya memberikan loyalitasnya, bukan sekedar mengikuti pilihan orangtuanya. Orang yang mencari identitas dirinya adalah orang yang ingin menentukan siapakah atau apakah yang dia inginkan pada masa mendatang.

Proses dalam pembentukan identitas itu sendiri memiliki beberapa faktor yang berkontribusi terhadap seseorang untuk membentuk identitas yang kuat. Faktor tersebut adalah teman, keluarga, kelompok sosial, trend masyarakat di medsos, serta budaya yang popular. Jika remaja memiliki identitas yang kuat dan menemukan seseorang dengan identitas yang berbeda, dia bukan meragukan dirinya sendiri, melainkan dia dapat membentuk keseluruhan rasa dirinya.

Jika seorang remaja tidak bisa membangun sebuah identitas terhadap dirinya, maka akan mengakibatkan sebuah kebingungan atau keraguan terhadap dirinya sendiri. Di fase ini biasanya disebut dengan krisis identitas. Menurut Erikson, krisis identitas ialah suatu tahap untuk membuat keputusan terhadap permasalahan penting yang berkaitan dengan pertanyaan tentang identitas dirinya. Jika kondisi ini semakin parah, akan berdampak :

  • Kesulitan dengan komitmen: Identitas pribadi yang stabil memungkinkan individu untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
  • Kesehatan mental dan kesejahteraan yang lebih buruk: Rasa identitas yang kuat dengan kesejahteraan emosional dan psikologis yang lebih baik pada remaja akan berpengaruh pada perkembangannya.
  • Perasaan diri yang lemah: Krisis identitas dapat menyebabkan rasa diri yang lemah.
  • Kurangnya kepercayaan diri: Kurangnya identitas diri dapat membuat sulit untuk memiliki kepercayaan diri dan kemampuannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun