Mohon tunggu...
Yessika Nurmasari
Yessika Nurmasari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Bimbingan dan Konseling Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Seorang penangkap mimpi yang mencoba menerapkan ikigai dalam hidupnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebutuhan Anak Berdasarkan Pendekatan Realitas

27 Mei 2022   14:48 Diperbarui: 27 Mei 2022   15:01 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-Anak dalam aturan di Indonesia adalah seseorang yang berusia di bawah 17 tahun. Sehingga sejak usia nol sampai 17 tahun, seseorang masih dalam pengawasan orang dewasa. Seperti orang dewasa, tiap anak pun memiliki kebutuhan yang unik sesuai dengan diri dan kepribadiannya masing-masing. Dalam pendekatan realitas yang digagas Wiliam Glasser dikenal lima macam kebutuhan dasar yaitu kekuasaan,  cinta, kebebasan, kesenangan dan bertahan hidup (Komalasari, 2011).

Gambaran setiap kebutuhan dalam diri anak-anak adalah

1. Kekuasaan. Kebutuhan akan kekuasaan ini menyangkut harga diri, pengakuan dan dihargai. Anak-anak saat diterima secara sepenuhnya dengan beragam kelebihan dan kelemahan akan memunculkan harga diri dan kepercayaan diri untuk bekal kehidupannya saat ini dan di masa depan. Tidak hanya terus disuapi sebenarnya anak sudah mampu memilih sesuai kebutuhan usia tumbuh kembangnya.

2. Cinta. Kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Anak dapat menerima orang tua apa adanya, tapi terkadang orang tua mencintai anak saat anak mampu berbuat baik dan menunjukkan sikap baik. Pastinya orang tua tidak menyadari atau tidak sengaja melakukan hal tersebut. Namun anak jadi belajar bahwa untuk dicintai itu perlu syarat. Orang tua perlu memberikan teladan bahwa mencintai bisa tanpa alasan apapun.

3. Kebebasan. Anak dapat mulai diberikan kebebasan yang bertanggung jawab sesuai dengan usia perkembangannya. Tidak semua hal dibantu atau disediakan oleh orang dewasa. Saat anak diberikan kebebasan yang diizinkan oleh orang tua maka anak menjadi pribadi yang mandiri, mau mencoba dan inisiatif. Orang tua juga semakin percaya untuk memperluas tanggung jawab yang bisa diberikan ke anak.

4. Kesenangan. Anak dapat diberikan pilihan untuk bisa bersenang-senang dengan sebelumnya orang tua perlu memberikan arahan dan masukkan hiburan yang baik dan tidak. Saat anak kemudian memilih yang tidak baik maka hal tersebut akan menjadi pengalaman anak dan orang tua kembali memberikan arahan. Saat usia anak-anak kebutuhan akan kesenangan menjadi hal yang penting karena bermain adalah proses belajar juga. Mari sediakan waktu bermain/bersenang-senang yang cukup untuk anak.

5. Bertahan hidup. Kebutuhan bertahan hidup menjadi hal dasar yang perlu dipenuhi orang tua/dewasa lainnya.Saat kebutuhan dasar (sandang, pangan dan papan) anak cukup maka anak akan memiliki waktu dan ruang untuk bereksplorasi lebih. Anak akan mampu bertahan, mau mencoba hal lain dalam hidupnya. 

Saat lima kebutuhan dasar ini terpenuhi maka identitas sukses anak akan terbentuk. Identitas sukses ini dapat dilihat dari pikiran, perasaan dan tingkah laku yang bertanggung jawab sesuai usia anak. Saat inilah anak mengetahui keinginan serta kebutuhannya dan berusaha memenuhi kebutuhannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun